Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Nizar Ubaidillah

الحمد لله على كل حال

Keutamaan Sedekah dan Kisah-Kisah di Dalamnya

Diperbarui: 12 Januari 2022   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada zaman sekarang ini kita hidup di tengah masyarakat yang serba berkebutuhan ekonomi, ekonomi merupakan sesuatu yang sangat finansial dalam kehidupan kita. Apalagi pada era digital sekarang ini, kemajuan ekonomi dianggap sebagai patokan majunya suatu bangsa.

Bangsa yang tertinggal perekonomiannya akan tertinggal pula dalam mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju.

Islam sendiri mengajarkan umatnya agar bersemangat dalam membangun ekonomi. Karena dengan ekonomi tinggi umat akan merasa nyaman dan leluasa dalam menjalankan amaliah amaliah peribadatannya, mereka tidak akan khawatir memikirkan kebutuhan-kebutuhan duniawi. Selain itu Islam juga mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa saling tolong-menolong dalam kebaikan. Bentuk pertolongan manusia terhadap sesamanya beraneka ragam, diantaranya adalah shadaqah. shadaqah merupakan suatu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, bahkan berkali-kali Al Qur'an al karim menjelaskan betapa besarnya pahala bersedekah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al Qur'an surah Al Baqarah ayat 261 yang berbunyi:

مَثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."

Ayat ini turun berkaitan dengan sayyidina Ali bin Abi Thalib yang mana dia hanya memiliki uang 4 dirham. Ketika turun perintah bersedekah dia langsung menyedekahkan satu dirham di waktu siang, satu dirham di waktu malam, satu dirham secara sembunyi-sembunyi, dan satu dirham lagi secara terang-terangan.

Ini mengajarkan kepada kita bahwa sedekah bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Baik siang atau malam, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, yang penting tidak dilakukan dengan niat riya dan kesombongan.

Pembaca yang di rahmati Allah

Dalam bersedekah terdapat adab adab yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu:

1. Sebaiknya shadaqah dilakukan secara sembunyi-sembunyi meskipun diperbolehkan secara terang-terangan, hal ini berdasarkan firman Allah dalam Al Qur'an  surah Al Baqarah ayat 271 yang berbunyi : 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline