Lihat ke Halaman Asli

Rahasia di Balik Musik Islami dengan Pandangan Psikologi

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13623906462009925963

*Muhammad Hafidzul Umam.Musik merupakan salah satu seni yang telah ada sejak zaman dahulu sebagai sarana untuk menghibur dan juga sering digunakan ketika acara-acara resmi kerajaan. Musik juga memiliki manfaat tersendiri diantaranya untuk menemani seseorang ketika sedang  mengalami strees, kesepian, sebagai penghibur ketika di berbagai acara, sebagai terapi dan juga masih banyak manfaat yang lainnya yang terkandung di dalamnya. Di masa lalu, musik juga memiliki peran yang sangat penting di mata masyarakat primitif. Mereka percaya, musik bisa mencegah datangnya bencana atau kejadian buruk lain. Sejarah penggunaan musik sebagai media penenang psikologi manusia telah dirintis sejak masa filosof Yunani kuno, Plato dan Aristoteles. Di Iran dan dipelbagai literatur kuno soal musik, pengaruh musik terhadap jiwa manusia telah dibahas secara khusus. Selama berabad-abad yang lalu, bangsa Iran memanfaatkan terapi musik sebagai metode penyembuhan dan menjadikannya sebagai faktor yang bisa menjaga kesehatan jiwa. Masalah itu bisa kita temukan dalam buku Behjatul Arwah karya Safiyuddin Armavi. Lambat laun musik mulai berkembang hingga sekarang, itu terbukti dari adanya aransemen yang mulai penuh dengan warna iramanya mulai dari dangdut, rock, pop, jazz, dan juga sampai musik keagamaan salah satunya yaitu musik kerohanian. Islam sebagai salah satu agama di dunia dan paling banyak pemeluknya juga mempunyai musik kerohanian yang mulai berkembang dari zaman ke zaman diantaranya yaitu marawis, burdah, qosidah, gambus, shalawat dll. Di dalam musik tersebut  mengandung puji-pujian terhadap Allah SWT dan juga Nabi Muhammad SAW. Ini juga salah satu cara mereka untuk menambah kecintaan terhadap Tuhannya dan Nabinya. Dari sinilah muncul sebuah pertanyaan mengapa dengan media musik tersebut dapat menambah kecintaan terhadap Allah SWT dan Nabinya ? Beberapa penelitian sudah meneliti sebelumnya tentang kaitannya antara musik dan psikologi dan hasilnya sangat signifikan pengaruhnya antara psikologi dan musik. Musik merupakan salah satu gambaran dari susasana hati dan prilaku individu. Kemudian  juga musik mempunyai peran yang sangat penting dalam mempengaruhi suasana hati tersebut. Suasana hati individu akan selalu berubah dan tidak konsisten tergantung reaksi emosi yang sedang dialaminya. Nah, dari sinilah musik islami tersebut berperan untuk mempengaruhi suasana hati individu terhadap reaksi emosi yang positif dengan dilantunkannya irama-irama musik yang mengandung puji-pujian terhadap Allah SWT dan Nabi supaya suasana hati dan reaksi emosi kita mengandung nilai-nilai positif dan juga menjadikan pribadi yang selalu cinta akan Tuhan dan Nabinya. Kemudian juga dalam kajian psikologi islam dibahas tentang kaitan antara konsep ruh dan musik. Dalam kaijian psikologi islam bahwa struktur manusia terbagi menjadi tiga diantaranya yaitu, An-nafs (subtansi yang berdiri sendiri dan bertempat ditubuh), Ar-ruh (panas alami yang mengalir pada pembuluh-pembuluh darah, otot-otot, dan syaraf-syaraf), dan Al-jism (yang tersusun dari unsur-unsur materi) Salah satu kekuatan umat islam terletak pada kekuatan ruhnya yakni ruh yang sangat kenal, cinta dan takut kepada Allah SWT dan Nabinya serta kunci kejayaan umat islam yaitu dengan menghubungkan kekuatan ruh dan kehidupan lahir dengan lantunan shalawat yang diirngi dengan musik islami seperti pembacaan berjanji, burdah, diba’I dll merupakan salah satu cara umat islam untuk menghubungkan antara kekuatan ruh dan kehidupan lahir dengan teknik musik islami. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa sangat berperan penting musik islami seperti, dibai, burdah, berjanji dll sebagai sarana untuk menambah kecintaan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW melalui media musik. * Penulis adalah  mahasiswa STAINU Jakarta yang sedang mengikuti kelas internasional di Universitas Ibn tofail Maroko.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline