Lihat ke Halaman Asli

Nizarjiun

seorang mahasiswa yang tak minat akan perkuliahan

Peran Pemuda Terhadap Sejarah Kepemudaan

Diperbarui: 28 Oktober 2018   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" menjadi baik itu mudah, hanya diamlah yang terlihat baik. Yang sulit adalah menjadi bermanfaat, karena itu butuh perjuangan.

KH.Sahal Mahfud

petugas upacara, labib salahuddi alhaddad

Pemuda dalam peradaban uang adalah sebagai tetah. Perubahan tak akan pernah terjadi tanpa adanya pergerakan. Wujud dari gerak itu sendiri tidak lepas dari rasa. Rasa ingin bergerak, rasa ingin berubah, rasa tuk berkemajuan.

Kemunduran dalah pelopor pergerakan. Tapi pemikiran kitalah yang menjadi kontradiksi dari keadaan tersebut.

   Akankah pemuda sekarang hanya akan selalu melihat, tanpa ada tindakan. Selalu mendengar tanpa adanya pemahaman. Selalu ada alur yang tersusun atas dasar pemikir-pemikir kaum politikus.

Dalam wacana,

Golongan tua sesuai dengan perhitungan politiknya, bahwa proklamasi kebebasan indonesia harus dilakukan tanpa pertumpahan darah. Untuk itu perlu bekerja sama dengan pihak jepang secara de facto masih berkuasa di indonesia. Golongan tua ingin diadakan pertemuan PPKI lebih dahulu.

    Tapi golongan muda tidak setuju dengan alasan golongan tua. Golongan muda menganggap bahwa PPKI adalah bentukan jepang. Mereka juga tidak setuju lahirnya proklamasi kemerdekaan karena janji jepang. Mereka berpendapat bahwa proklamasi harus menyembunyikan atas kehendak sendiri.

 

Dari situ kami dapat mengintropeksi, yaitu pemuda sebagai sebagai pelanjut. Dorongan-dorongan tersebut akan menjadi pergerakan atas itu. Dalam konteks sejarah, pemuda menjadi mobilitas terhadap kemerdekaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline