Lihat ke Halaman Asli

Lagi-Lagi Sigmund Freud

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kali ini kita sedikit membahas kelanjutan dari psiko seksual yang dimana ada 2 fase lagi yaitu fase atau Masa laten adalah masa yang dimana anak-anak pada fase ini berumur 5/6-12/13 tahun yang mulai nafsu sudah timbul akan tetapi bisa di redakan dengan aktivitas-aktivitas yang di kerjakan yang di alaminya bisa di sebut priode diam. Seperti halnya anak sudah sibuk dengan sekolahnya, tugas-tugasnya jadi ia tidak memikirkan akan keinginan yang bersifat Id. Anak ini lebih menyibukkan dirinya pada lingkungannya sehingga ia tidak begitu memikirkan tentang dirinya sendiri. Yang terbentuk dari fase ini adalah Id, ego dan superego jadi ia bisa mengendalikan diri karena sudah mengetahui tentang norma-norma yang ada.jadi tidah sulit untuk di ataur atau mudah untuk di atur.

Berikutnya adalah fase genital pada fase ini berada di usia 12 tahun ke atas (12 >) yang di mana anak pada fase ini mulai pubertas yang akhirnya nafsu-nafsu di munculkan kembali atau di sebut pemunculan kembali hasrat seksual yang dimana banyak anak usia ini mulai mengenal cinta dan rasa tertarik dengan lawan jenis. Di sini juga ada dua sifat yang di miliki ialah narsistik dan altruistik yang di maksud dengan narsistik seperti kata narsis ialah rasa kagum terhadap diri sendiri, dia merasa bahwa ia wanita tercantik yang ada ataupun sebaliknya dan yang terakhir adalah altruistik yang dapat di artikan sebagai mencari pasangan agar dapat di bilang layak untuk di cintai/cinta monyet. Banyak dari anak muda jaman sekarang yang sudah mengenal cinta dan menyatakan cinta karena takut di bilang jomlo atau tidak laku karena di sekiar mereka budaya seperti itu sudah meluas dimana-mana.sehingga pada fase ini sedikit banyak di pengaruhi oleh faktor lingkungan juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline