Lihat ke Halaman Asli

Penting bagi Kita untuk Mengenal Budaya Indonesia

Diperbarui: 6 Juni 2022   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era globalisasi seperti saat ini, bangsa Indonesia sangat rentan dalam mengalami krisis identitas. Globalisasi memberikan kemudahan dalam berinteraksi dan menghilangkan perbedaan yang membatasi mereka. Krisis identitas seperti lunturnya nilai nilai karakter kebangsaan seperti nilai solidaritas, nilai yang menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. 

Teknologi yang semakin maju dan mudah diakses menjadi faktor pendukung dalam masuknya budaya asing di Indonesia. Namun, jiwa nasionalisme bangsa Indonesia mulai luntur terutama pada generasi muda yang dianggap lebih paham dan lebih lihai di bidang teknologi dan informasi pada era globalisasi ini. 

Oleh sebab itu, budaya asing beresiko akan lebih mudah dikenal dan dijadikan pedoman tanpa dipikirkan baik atau buruknya terhadap kebudayaan yang sudah ada. Kebudayaan asing dijadikan sebagai sebuah inovasi yang diperbolehkan, sehingga perlahan-lahan akan menghilangkan kebudayaan Indonesia yang sudah melekat bahkan mengakibatkan lemahnya semangat nasionalisme. 

Saat ini, semakin banyak kebudayaan asing yang masuk kedalam kebudayaan lokal yang ada di Indonesia. Dengan hal tersebut, tentu sangat tidak bisa dihindari pada era globalisasi saat ini. Secara tidak sadar, mereka tidak mampu dalam memilih dan menyaring kebudayaan asing yang mengakibatkan lunturnya nilai nasionalisme pada jiwa bangsa Indonesia. 

Kebudayaan lokal yang semakin hari mengalami kritis karena tergeser oleh kebudayaan modern dari barat. Perlahan masyarakat mulai meninggalkan kebudayaan lokal yang sebenarnya memiliki arti yang bermakna didalamnya. Generasi muda menganggap kebudayaan lokal sebagai sebuah pemikiran kuno yang tidak tepat pada konteks zaman sekarang ini. 

Budaya tidak lagi sebagai filter terhadap perkembangan zaman tetapi menjadi sebuah kenangan belaka. Tidak seluruhnya bangsa Indonesia meninggalkan kebudayaan lokal, generasi muda yang diharapkan sebagai penerus bangsa namun kini menjadi menyusut karena mayoritas beranggapan bahwa budaya lokal tidak selaras dengan kondisi saat ini yang cenderung mengarah pada budaya asing.

Generasi muda sekarang lebih senang mengikuti hal yang menjadi pembicaraan atau trend dibandingkan untuk memperdalam pengetahuan terkait budaya lokal untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan diri. Oleh sebab itu, timbul tingkah laku yang menyimpang karena adanya gaya hidup asing seiring dengan banyaknya para remaja menerapkan budaya westernisasi yang dibawa masuk melalui televisi, 

internet dan audio visual lainnya. Kecenderungan remaja untuk mengikuti pola hidup kebarat-baratan, dikarenakan adanya kekaguman yang berlebihan dengan budaya negara asing tanpa mempertimbangkan lagi nilai-nilai yang terkandung didalam budaya asing tersebut. Hal ini sangat mengkhawatirkan pada nilai nilai nasionalisme pada diri generasi muda.

Pembentukan identitas dan jati diri para remaja atau generasi muda pada era globalisasi seakan-akan sangat ditentukan oleh perkembangan media yang mampu menyebarkan budaya maupun ide dari luar negeri. Budaya dan ide melalui musik, film, atau internet menjadi sangat mudah tersebar secara luas dalam waktu instan. 

Ketiga hal tersebut menjadi semacam ketergantungan bagi kalangan generasi muda. Budaya menjadi suatu kepentingan dalam pembentukan identitas generasi muda sebagai tumpuan pertama dalam berpikir dan berperilaku.

Di era globalisasi yang seperti saat ini banyak hal yang bisa menimbulkan perkembangan-perkembangan yang sangat cepat, seperti teknologi. Globalisasi sendiri bisa dikatakan sebagai suatu tantangan besar bagi bangsa Indonesia. Di era globalisasi juga memiliki peluang dalam menciptakan kondisi modernisasi, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline