Lihat ke Halaman Asli

Pengingkaran.. (Perihnya)

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

masih saja hati teriris perih bila teringat..

masih sering terlintas sakit kala itu..

pedih..

mengapa muncul kembali

bayang-bayang pengingkarannya dulu..

hingga tak sanggup aku cuma sekedar mengingatnya

hanya membuat mata ini teteskan butiran air

yang sebenarnya lukisan tercabiknya hatiku..

meski janjinya kini,tak kan terulang lagi..

ingkarnya dulu..hanya kekhilafannya..

tapi...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline