Lihat ke Halaman Asli

Menikmati Indahnya Panorama Danau Toba, Pulau Samosir, dan Brastagi

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalian tahu Danau Toba? Danau Toba merupakan keajaiban alam menakjubkan di Pulau Sumatera. Sulit membayangkan ada tempat yang lebih indah untuk dikunjungi di Sumatera Utara selain danau ini. Suasana sejuk menyegarkan, hamparan air jernih membiru, dan pemandangan memesona pegunungan hijau adalah sebagian kecil saja dari imajinasi danau raksasa yang berada 900 meter di atas permukaan laut itu. Danau Toba adalah danau berkawah seluas 1.145 kilometer persegi. Di tengahnya terdapat sebuah pulau dengan luas yang hampir sebanding dengan luas negara Singapura.

Pulau Samosir adalah pulau yang unik karena merupakan pulau vulkanik di tengah Danau Toba. Ketinggiannya 1.000 meter di atas permukaan laut. Meskipun telah menjadi tempat tujuan wisata sejak lama, Samosir merupakan keindahan alam yang belum terjamah. Di tengah Pulau Samosir ini masih ada lagi dua danau indah yang diberi nama Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang. Daerah sekitar Danau Toba memiliki hutan-hutan pinus yang tertata asri. Di pinggiran Danau Toba terdapat beberapa air terjun yang sangat mempesona. Di sekitar Danau Toba juga akan kalian dapati tempat pemandian air belarang. Di Pulau Samosir kalian juga dapat menemukan pegunungan berkabut, air terjun yang jernih untuk berenang, dan masyarakat peladang. Keramahan masyarakat Batak pun akan memikat kalian karena kemanapun kalian pergi maka dengan segera dapat menemukan teman baru. Di Kota Parapat yang merupakan semenanjung yang menonjol ke danau dapat kalian nikmati pemandangan spektakuler Danau Toba. Parapat dihuni masyarakat Batak Toba dan Batak Simalungan yang dikenal memiliki sifat ceria dan mudah bergaul, terkenal pula senang mendendangkan lagu bertema cinta yang riang namun penuh perasaan.

TIPS-TIPS

Wisatawan biasanya membanjiri Danau Toba pada April hingga Agustus atau karena bertepatan dengan liburan sekolah. Saat itu cuaca pun cerah sehingga menjadi saat yang baik untuk menikmati Danau Toba. Waktu ideal untuk melihat kemeriahan dan ritual tradisional suku Batak adalah saat upacara Pesta Masyarakat Danau Toba tahunan. Saat itu, banyak upacara dilakukan untuk menghormati nenek moyang suku Batak dan menampilkan upacara tradisional, acara olah raga, nyanyian, dan tarian Batak. Selain itu Setahun sekali diadakan Pesta Rakyat Danau Toba. Tips memotret landscape Danau Toba adalah pada pagi dan sore hari. Golden hours ini sangat terbatas, hanya 15–20 menit. Pada pagi hari pukul 05.30–07.00 dan sore hari pukul 16.00–18.00. Saat itulah cahaya terbaik muncul merona denan gundukan pulau menghijau dengan bentangan danau membiru.

Jika menggunakan jalur udara, ambillah penerbangan pagi agar kalian leluasa mencari pilihan transportasi ke Danau Toba dari Medan. Jika tiba pada malam hari, transportasi umum menuju Toba sangat sulit dan demi keamanan. Jika kalian naik bus antara Parapat dan Medan pastikan naik bus ekpress untuk menghemat waktu perjalanan. Makanan yang disajikan di sekitar Danau Toba dominan tidak halal bagi kalian yang Muslim sehingga disarankan mencarinya di warung nasi padang atau makanan khas Jawa yang buka pada malam hari.

Saat menyambangi Air Terjun Sipiso Piso satu-satunya cara menuju air terjun hanya dengan berjalan kaki. Di sepanjang jalan menuju air terjun, kalian harus melalui jalan menikung dan curam. Jadi berhati-hatilah. Banyak jalan setapak sudah rusak dan tidak jarang kalianpun harus merangkak dan bergelayutan di sisi jalan. Untuk mempermudah perjalanan, kalian sebaiknya mengenakan sepatu dan membawa air minum secukupnya. Apabila kalian memerlukan tips perjalanan terjadwal dengan tujuan menjangkau semua keindahan Danau Toba maka berikut contoh pengaturan perjalannya.

Hari 1 (Medan – Parapat)

Tiba di Medan, kalian bisa langsung menuju Terminal Medan untuk mencari transportasi menuju Danau Toba. Jarak ke Danau Toba dari Medan 176 km dan dapat ditempuh dalam 4 jam perjalanan dengan bus atau mobil. Sepanjang perjalanan kalian dapat melihat pemandangan kebun kelapa sawit, kakao, karet, teh, cengkeh, dan kayu manis di Pematang Siantar. Untuk hari pertama, kalian dapat menginap semalam di Parapat. Banyak penginapan di sekitar Danau Toba yang terjangkau jaraknya dari Danau Toba

Hari 2 (Parapat – Samosir – Parapat)

Menyebrang ke Pulau Samosir menggunakan kapal feri kecil sangatlah menyenangkan. Perjalanan dilanjutkan ke Desa Tomok, tempat makam batu Raja Sidabutar ditemukan. Setelah itu, kalian bisa mengunjungi Desa Ambarita, dalam domain mantan Kerajaan Siallagan kuno, untuk mengunjungi pengadilan batu Raja Siallagan dan tempatnya disiksa dan dieksekusi musuh-musuhnya sampai mati pada masa lalu. Setelah puas melihat-lihat dan mengambil gambar disana, kalian dapat kembali ke Parapat.

Hari 3 (Parapat – Brastagi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline