Perkembangan anak manusia merupakan sesuatu yang kompleks, satu sama laen saling berpengaruh dan saling terkait dalam proses perkembangan anak. Perkembangan dapat dipengaruhi oleh pengalaman anak itu sendiri dalam kehidupan sehari-harinya, misalnya dengan lingungan dimana ia dapat berinterasi.
Setiap manusia merupakan organisme. Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri organisme, dan pertumbuhan itu sangat erat hubungannya debgan organisme. Setiap anak manusia dapat tumbuh dan berkembang. Dari waktu kewaktu kehidupan manusia tersebut terus mengalami perubahan.
1. Tumbuh
Tumbuh merupakan perubahan ukuran organisme karena bertambahnya sel-sel dalam setiap tubuh organisme yang tidak bisa diukur oleh alat ukur atau bersifat kuantitatif. Atau secara bahasanya perubahan ukuran organisme dari kecil menjadi besar. Contohnya : Batang tumbuhan yang tadinya 2 cm menjadi 5 cm, bayi yang beratnya 5 kg berubah menjadi 6,5 kg dan berat tubuh kucing yang tadinya 4 kg menjadi 6 kg. Ketika kita akan mengukur pertumbuhan tumbuhan ada sebuah alat ukur khusus yang dinamakan auksanometer.
2. Berkembang
Berkembang merupakan salah satu perubahan organisme ke arah kedewasaan dan biasanya tidak bisa diukur oleh alat ukur atau bersifat kualitatif. Contoh : Pematangan sel ovum dan sperma, atau pematangan hormon-hormon dalam tubuh
Dapat dikatakan bahwa pengertian pertumbuhan tercakup dalam pengertian perkembangan, namun tidak setiap perubahan dalam arti perkembangan merupakan pertumbuhan. Pertumbuhan terbatas pada suatu perubahan yang bersifat evolusi (menuju kearah kesempurnaan). Sedangakan perkembangan dapat pula mencakup perubahan-perubahan yang bersifat inovasi (penurunan dan perusakan yang menuju kearah kematian)
Dalam setiap perkembangan terdapat beberapa fase Kontinuitas: kesinambungan. Maksudnya setiap fase perkembangan melibatkan kontinuits dan ada yg dis kontinuitas.
Perkembangan fisik indifidu berjalan atas prinsip kontuinitas yaitu misalnya seorg bayi sebelumbisa berjalan harus merangkak dulu, berdiri sampai pada dia bisa berjalan.
Adapula perkembangan melibatkan diskontuinitas yaitu misalnya seorang anak yang tidak bisa mengeja tetapi bisa membaca.
Kita mengalami pertumbuhan dan perkembangan, misalnya stabil jika seorang anak yang dulu pendiam tetap akan pendiam, berubahan apabila seorang anak yang dulu pemalu ketika dewasa akan mejadi pemberani. Untuk itu kita harus mampu mengevaluasi perubahab-perubahan yang ada pada diri kita. Misalnya mengevaluasi isu perkembangan yang menjadikan kita semakin tua, dalam kondisi tersebut apakah kita menjadi berbeda dari sikap yang sebelumnya ataukah tetap seperti pada saat sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H