Lihat ke Halaman Asli

Nita Rosalia

Mahasiswa

Implementasi Model Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 10 Januari 2021   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penerapan model pembelajaran menjadi salah satu faktor utama dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan ketika menerapkan model pembelajaran yang sesuai maka proses pembelajaran dan hasil belajarnya pun akan sesuai dengan yang diharapkan. Model pembelajaran adalah seperangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas pelajaran di kelas atau di tempat-tempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran (Martono, 2015:71). Pembelajaran merupakan suatu kegiatan mengajar dan belajar, dimana mengajar seringkali disebut dengan guru yang memberikan suatu materi berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan, sedangkan belajar adalah siswa yang menerima materi tersebut. Belajar merupakan sebuah aktivitas manusia yang secara terus-menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup. 

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, tidak hanya di dalam kelas saja namun diluar kelas bahkan dirumah pun kegiatan pembelajaran bisa terus berlangsung. 

Pemanfaatan teknologi informasi juga dapat membantu dalam proses pembelajaran, guru dapat memanfaatkan teknologi informasi tersebut untuk melakukan suatu proses pembelajaran secara daring atau pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka. Selama ini guru hanya berkutat pada metode pembelajaran konvensional saja, yaitu metode pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka di kelas. Pada saat ini dunia dikejutkan dengan suatu wabah virus yang bernama Covid-19 (Corona 3 Virus Deseases-19 atau yang sering disebut dengan Corona. Awal mula adanya wabah ini yaitu di Kota Wuhan, Tiongkok lalu menyebar dengan sangat cepat ke seluruh dunia, termasuk Indonesia hanya dalam kurun waktu beberapa bulan saja. Wabah Covid-19 ini mempengaruhi banyak sekali sektor, mulai dari bidang ekonomi, sosial, hingga bidang pendidikan. Imbas dari munculnya virus ini di bidang pendidikan membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Deseases-19. Agar dapat memutus rantai penyebaran virus ini pemerintah menganjurkan untuk menutup kegiatan pembelajaran di sekolah dan menerapkan pembelajaran daring (online). Isu yang beredar bahwasanya hingga hari ini obat untuk virus covid-19 masih belum ditemukan, ditambah penyebaran virus tersebut terbilang sangat tinggi. Pemerintah dalam hal ini mengambil kebijakan dengan melakukan pembelajaran daring untuk menghambat penyebaran virus covid-Pembelajaran daring ini dianggap sangat efektif untuk menghambat penyebaran virus covid. Hal ini berkaitan dengan dasar pemikiran Illich bahwa pembelajaran bukan hanya didapatkan diskeolah saja. 

Dalam proses pembelajaran secara daring (online) ini memberikan banyak sekali dampak, mulai dari dampak positif hingga dampak negatif. Pembelajaran secara daring (online) ini guru dituntut untuk mempersiapkan pembelajaran sebaik dan sekreatif mungkin dalam memberikan suatu materi. Terutama dikalangan Sekolah Dasar karena proses pembelajaran daring ini tidaklah mudah. Dalam proses pembelajaran daring ini tidak hanya melibatkan guru dan siswa saja, melainkan orang tua juga dituntut untuk terlibat dalam proses pembelajaran daring ini. Orang tua dengan latar pendidikan yang tinggi mungkin akan sangat mudah beradaptasi dalam proses pembelajaran secara daring. Namun, orang tua dengan latar belakang pendidikan yang minim mungkin jauh lebih sulit untuk beradaptasi dengan proses pembelajaran secara daring ini dikarenakan minimnya pengetahuan akan teknologi. Salah satu faktor yang dapat menghambat proses pembelajaran daring yakni jaringan internet yang lemah, dikarenakan proses pembelajaran daring ini akan berjalan secara lancar jika kualitas jaringan internet tersebut lancar dan stabil. Proses pembelajaran secara daring (online) ini juga membuat guru kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran, dikarenakan tidak semua siswa berantusias dalam mengikuti proses pembelajaran secara daring (online). Faktor utama yang menjadi penghambat proses pembelajaan daring (online) ini ialah alat komunikasi seperti hamdphone yang memiliki fitur canggih dan komputer atau laptop. Hal ini menjadi faktor yang sangat mempengaruhi karena tidak semua siswa memiliki alat komunikasi yang canggih karena faktor ekonomi terutama pada siswa (masyarakat) yang tinggal dipedesaan (daerah pelosok). Hal ini dapat mencerminkan masih terdapat kurangnya optimalisasi dalam proses pembelajaran daring (online). 

Penggunaan alat komunkasi seperti handphone dan laptop dalam proses pembelajaran daring dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik (Anggrawan, A., 2109). Pangondian, R. A., Santosa, P. I., & Nugroho, E. (2019) menyatakan bahwa kelebihan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan pembelajaran darig (online) diantaranyaan adalah tidak terikat ruang dan waktu. Proses pembelajaran daring (online) menggunakan aplikasi zoom cloud meeting, google meet, dsb memiliki kelebihan dan kelemehan. Kelebihan dari media pembelajaran tersebut ialah dapat berinteraksi langsung antara peserta didik dengan pendidik (guru) sedangkan kelemahan menggunakan media pembelajaran itu cukup menguras biaya internet (kuota) dan kurang efektif apabila peserta didik lebih dari 20. Ivan Illich mmiliki tiga tujuan kebebasan dalam dunia pendidikan, yakni yang pertama, pendidikan harus memberikan kebebasan dan kesempatan pada semua orang unutk memperoleh ilmu pengetahuan dan sumber belajar setiap hari. Kedua, pendidikan mengizinkan setiap orang untuk memberikan dan menerima pengetahuannya kepada orang lain dengan mudah. Ketiga, menjamin tersedinya masukan atau pendapat yang berkaitan dengan pendidikan. (Illich, 2015:p,33) 

Pembelajaran daring (online) juga memang sangat berkaitan erat dengan dunia teknologi dan kebebasan. Selain materi atau pengetahuan yang diberikan oleh guru, siswa pun dapat dengan bebas mengakses berbagai media pembelajaran lainnya di internet yang memang lebih mudah untuk mereka kuasai dan pahami. 

Kesimpulan dan Saran 

Dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkannya pembelajaran daring (online) ini dapat memutuskan tali rantai virus Corona.  Implementasi model pembelajaran memanfaatkan beberapa macam jenis aplikasi yaitu zoom, google meet, whatsapp dan lain sebagainya. Ada beberapa faktor penghambat dalam mengimplementasikan pembelajaran daring yaitu, kurangnya efektifitas dan efisiensi waktu dikarenakan orang tua peserta didik yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mendampingi anaknya dalam proses pembelajaran daring, minimnya antusias pesrta didik dalam mengikuti proses pembelajaran daring (online) yang berdampak pada minimnya pengetahuan dan pemahaman peserta didik  akan materi yang diberikan oleh guru kepada peserta didik serta minimnya jaringan internet di daerah pelosok dan kurangnya memadai alat komunikasi seperti handphone dan laptop. Untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan maka hambatan-hambatan yang ada harus menjadi suatu hal yang memang harus benar-benar diperhatikan. Perlu adanya integrasi dari berbagai pihak yang berada di dalam dunia pendidikan guna terciptamya proses pembelajaran daring (online) yang lebih efetif dan efisien seperti tujuan yang ada dalam bukunya Ivan Illich yaitu Deschooling Society. 

DAFTAR PUSTAKA 

Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 81-89. 

Ali Sadikin*, Afreni Hamidah (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. Volume 6, Nomor 02 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline