Lihat ke Halaman Asli

Yunita Kristanti Nur Indarsih

TERVERIFIKASI

Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

Hari Pendidikan Nasional 2024: Momen Refleksi

Diperbarui: 9 Mei 2024   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi artikel melalui Kompas.com (Dokumentasi Taman Bacaan Pelangi)

Sebuah obrolan bersama rekan penulis melahirkan buah permenungan dalam mengenai pendidikan. Senada dengan obrolan pagi ini, dalam sebuah bukunya, Toto Rahardjo juga menuliskan sebuah pernyataan mendalam mengenai dampak dari sebuah proses pendidikan.

".........Taman Siswa yang membuat seorang Benyamin Sueb begitu mencintai bangsanya, tidak merasa malu dan minder menyanyikan lagu-lagu Betawi. Ia bangga dengan lagu Betawi di tengah  popularitas budaya asing di Indonesia (Rahardjo, T, 2021, 38).

Pendidikan menjadi sebuah alat yang bisa memberikan kontribusi kemajuan sebuah bangsa atau justru sebaliknya. Indonesia sebuah negara besar yang majemuk. Potensi alam dam sumber daya manusianya yang besar menjadi sebuah kekuatan.

Bertitik tolak dari hal ini, di momen bulan Pendidikan Nasional, memantik sebuah diskusi dalam otak sendiri, apakah  pendidikan sudah benar dijiwai oleh setiap 'stakeholdernya'? Saya mencoba membuat pertanyaan-pertanyaan evaluatif reflektif dalam artikel ini.

Apakah pendidikan di Indonesia telah mengeksplorasi jati diri bangsa dengan mendalam?
Apakah pendidikan di Indonesia menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat?
Apakah pendidikan di Indonesia memberikan kontribusi baik terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara?
Apakah pendidikan di Indonesia membuat kita menjadi lebih mengenal dan bangga akan budaya kita sendiri?
Apakah pendidikan di Indonesia sudah menyentuh semua lapisan masyarakat?
Apakah pendidikan di Indonesia sudah membantu tiap warganya untuk  bisa mengenal negaranya dengan lebih dalam?
Apakah negara sudah menjadi fasilitator terbaik untuk mewujudkan salah satu tujuan negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa?
Apakah pendidikan di Indonesia telah mampu memantik cara pandang baru terhadap setiap elemen terkait dalam proses pendidikan tersebut?
Apakah pendidikan di Indonesia menciptakan sebuah atmosfer perilaku  yang humanis, bebas KKN, dan menghargai kemanusiaan?

Sebenarnya list pertanyaan masih begitu banyak, tetapi cukuplah dulu. Sebuah momen yang pas untuk berefleksi lebih jauh tentang hal ini. Memberi jawab atas pertanyaan-pertanyaan itu tentu tidak mudah dan tidak bisa juga karena claim sepihak.

Saya sangat percaya bahwa semua elemen yang terkait dunia pendidikan di Indonesia pasti sepakat, bahwa pendidikan harus memberikan transformasi. Pendidikan juga bisa membekali tiap individu untuk menghadapi tantangan di kehidupan nyata tanpa kehilangan kedirian dan tentu saja pendidikan bisa memerdekakan.

Pendidikan yang dilakukan makin membuat kita menjadi percaya diri dengan setiap potensi dan  kemampuan yang dimiliki, baik sebagai pribadi maupun sebagai bangsa. Pendidikan yang dilakukan makin membuat kita bisa mendorong perkembangan bagi pribadi lain dan akhirnya bermuara sebagai jembatan untuk menghubungkan kesenjangan serta memberikan nilai yang tinggi pada sesama.

Berharap pendidikan juga berhasil menciptakan lingkungan yang minim kekerasan, dan kita menjadi bangga dengan identitas diri sebagai bangsa besar bukan hanya memermasalahkan bongkar pasang kurikulum dan geger sengkarut lembaga.

Maju Pendidikan Nasional dan Selamat Hari Pendidikan Nasional.

Referensi :

Rahardjo, T. (2021), Sekolah Biasa Saja (Edisi Klasik Perdikan), Yogyakarta : Insist Press




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline