Lihat ke Halaman Asli

Yunita Kristanti Nur Indarsih

TERVERIFIKASI

Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

"Lentera" dari Petra

Diperbarui: 25 Maret 2024   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/Melalui Kompas.com (Dokumen Desa Gunungsari, Kebumen)

Ruas parkir mal baru itu diisi dengan beberapa kendaraan. Hanya beberapa mobil dan motor, tidak mencapai puluhan. Sangat wajar, waktu baru menunjukkan pukul 10.43. Beberapa dahan pohon angsana yang tumbuh di luar lingkungan mal menyembul di atas area parkir sisi timur. Liukan dahan pepohonan rimbun itu menari ditiup angin sepoi siang itu

Swalayan di dalam mal itu sudah dikunjungi beberapa konsumen yang rata-rata berjenis kelamin perempuan. Mereka baru usai menjemput anak-anak pulang sekolah taman kanak-kanak. Seragam kotak-kotak khas serta rompi yang dikenakan menggambarkannya. Terdengar obrolan soal makanan-makanan viral yang sedang trend baru-baru ini. Mereka mengamati beberapa produk bahan kue. Beberapa yang lain mengeluhkan anaknya yang merengek minta dibelikan tiket konser boyband asal Korea.

"Kabeh rego mundhak, yo, Nyah. Malah anakku njaluk tiket nonton konser barang."

Kalimat seorang perempuan memecah keheningan. Yang lain asyik membicarakan topik bahan kudapan dari luar negeri yang salah satu komposisinya susu. Milkbun yang sedang booming di Thailand yang mereka bahas, kelihatannya mereka akan coba membuat salah satu jenis camilan yang lagi nge-trend itu.

Perempuan yang lain asyik mengitari rak produk tepung, dan beberapa yang lain mengambil susu dalam kemasan. "Nyah, iki regone luwih murah, lho. Ono diskon telung puluh persen."  Salah seorang perempuan kisaran usia 37 tahunan itu memanggil temannya yang sedang asyik memilih susu kemasan.

Ada lima perempuan yang terlihat berbarengan janjian untuk datang ke mal setelah menjemput anak-anak mereka. "Rat, anakku yang SMA minta  beli tiket konser boyband Korea. Pusing aku."

Ratri, salah satu emak muda yang tidak membawa serta anaknya ke mal yang baru dua minggu buka itu. Lingga, anak perempuan Ratri dititipkan pada Eyangnya, karena memang hari ini jadwal belanja bulanan dan akan mampir ke beberapa tempat sebelum menjemput Lingga anaknya, maka lebih baik Lingga tidak diajak serta.

"Kapan konsernya, Na? Anakku koq gak pernah minta apa-apa ya? Ngerti mbok e bokek.." Tawa renyah Ratri dan sobatnya terdengar. Tiga perempuan yang lain ikutan bergabung setelah selesai membayar barang belanjaan mereka di kasir.

"Aku pulang duluan ya, mau jemput si Lingga dulu di tempat Eyangnya." "Hati-hati, Rat.." Elana, sobatnya membalas dan beberapa yang lain juga melambaikan tangan pada Ratri yang bergegas. Keempat sobatnya masih akan makan di kafe di sebelah barat mal.

Ratri memacu motor maticnya ke Jalan Menur, tempat hidup bersama keluarganya sebelum dia dan Arya, suaminya menikah. Ratri masuk melalui gerbang yang sudah terbuka, memarkir motor dan mengetuk pintu rumah yang bernuansa kayu itu. Ratri disambut hangat oleh Lingga dan Eyang Putrinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline