Mentari terkejut, Ganesha seolah mengenal Ibu Rahutami dengan baik. Koq, bisa? Ada apa?
Tangan Ganesha menyerahkan kertas dan bolpoin. "Tuliskan alamatmu, Mentari.."
"Kenapa aku harus menuruti perintahmu?"
"Karena harus...."
"Haa? Memang ada yang harus..?"
"Mentari, tuliskanlah saja.."
Kata-kata Ganesha menjadi tuah manjur untuk Mentari. Mentari mengambil kertas putih berukuran 10 x 10 cm dan mulai menuliskan alamatnya. Mentari menyerahkan kertas itu pada Ganesha.
"Jutekmu itu.... Kenapa?"
Mentari mulai gak nyaman dengan pertanyaan Ganesha.
"Apa urusanmu?"