Lihat ke Halaman Asli

Yunita Kristanti Nur Indarsih

TERVERIFIKASI

Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

Alasan Pentingnya Alat Peraga Edukatif (APE) dalam Pembelajaran ABK

Diperbarui: 11 Juni 2023   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Artikel/Sumber Shutterstock (photographee.eu) melalui Kompas.com

Alat Peraga Edukatif (APE) sangat penting untuk pembelajaran anak-anak berkebutuhan khusus. 

Kalimat di atas merupakan kalimat penegasan karena sebuah pengalaman nyata hadir saat membersamai proses belajar ABK di sebuah daerah. Hari itu alat-alat yang saya gunakan untuk memberikan pembelajaran tertinggal di rumah. Hasilnya hari itu pembelajaran bersama mereka tidak maksimal.

Anak-anak cenderung mudah bosan bila pengajaran yang dilakukan monoton. Pacing (kecepatan mengganti alat terapi/materi pembelajaran) secara tepat menjadi sebuah pertimbangan berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran saat itu. Tentu saja mengabaikan mood (suasana hati) anak.

Kita bisa mengenali perilaku anak-anak dengan membaca situasi dan kondisi mereka melalui gerak tubuh (gesture), mimik wajah mereka dan itu hendaknya menjadi sebuah pertimbangan pelaksanaan pembelajaran.

Fungsi Alat Peraga Edukatif (APE) bagi pembelajaran anak-anak berkebutuhan khusus :

1. Stimulasi

Alat peraga edukatif  memberikan stimulasi bagi mereka. Warna, bentuk, tekstur merupakan hal yang menarik bagi anak-anak. Ketertarikan mereka pada alat peraga edukatif yang disajikan akan membuat merangsang daya imajinasi, kreativitas mereka. Anak-anak akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan dengan alat peraga tersebut.

Bisa dibayangkan akan jauh lebih sulit jika kita sebagai pendidik hanya mengandalkan komunikasi verbal tanpa alat bantu untuk menjelaskan suatu materi. Anak-anak akan lebih sulit memahami apa yang dimaksudkan.

Alat peraga edukatif bisa merangsang 9 kecerdasan majemuk. Howard Earl Gardner, seorang psikolog pendidikan berkebangsaan Amerika menjelaskan kecerdasan majemuk meliputi kecerdasan natural, kecerdasan bahasa, kecerdasan linguistik, kecerdasan intra-interpersonal, kecerdasan matematis, kecerdasan musik, dan lain sebagainya.

2. Belajar rasa bermain

Anak berkebutuhan khusus, rata-rata memiliki keterbatasan dalam mempertahankan durasi fokus. Alat peraga edukatif dengan segala pesonanya menarik (tergantung dari kreativitas pendidik tentunya untuk mengemas materi) minat anak untuk belajar dengan rasa bermain. Alat peraga edukatif menarik minat dan ini bisa jadi memperpanjang rentang fokus anak dalam belajar.

Bermain menjadi salah satu cara ampuh untuk mengajak anak belajar tanpa jenuh. Alat peraga edukatif ini menjadi alat untuk menikmati belajar rasa bermain bagi mereka. Mereka bisa menikmati belajar dengan lebih fun.

3. Membangun bonding

Mainan menjadi sebuah daya tarik bagi anak-anak. Kebanyakan anak berkebutuhan khusus tidak mudah untuk didekati. Perlu ekstra sabar, ketenangan. Mainan menjadi sebuah daya tarik khusus. Kita bisa menggunakan mainan untuk membangun bonding (kelekatan emosi) dengan anak-anak. Hal ini menjadi penting bagi mereka. Kita yang sudah berkali-kali lipat usia dibanding mereka harus rela 'turun' usia untuk memahami mereka dengan segala keistimewaannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline