Lihat ke Halaman Asli

Yunita Kristanti Nur Indarsih

TERVERIFIKASI

Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

Cerita Kompasianival 2022: Kemenangan Ini untuk Kita Semua

Diperbarui: 4 Desember 2022   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Artikel/Sumber : Kompasiana.com

Seorang sahabat Kompasianer dari Jerman, Mbak Hennie Triana sekitar pukul 19.44 WIB memberikan selamat atas kemenangan penghargaan Kompasiana Award 2022 via whatsapp. Beberapa grup whatsapp juga  membahas ajang penghargaan tahunan bagi para penulis di blog Kompasiana yang telah diselenggarakan semalam.

Jangankan menang, bahkan saya pun tidak pernah menyangka bisa diberikan kesempatan untuk menjadi nomine pada kategori Best in Spesific Interest di Kompasianival 2022 bersama penulis-penulis hebat lainnya, karena menulis di K buat saya hanya menyalurkan 'kesesakan otak' saat itu. Kompasiana begitu memiliki arti mendalam untuk saya pribadi. Mengenal Kompasiana dan rekan-rekan Kompasianer di blog ini merupakan sebuah pengalaman tersendiri. Saya  bergabung pada 2 Maret 2020 karena terinspirasi rekan satu kantor bernama Kriswantoro. Terima kasih, Mr Kris.

Ruang menulis sebagai sebuah media untuk katarsis dan menuangkan ide-ide hingga kemudian mengenal banyak hal baik di dalamnya. Menulis di Kompasiana memberikan energi positif serta memberikan semangat baru terhadap visi dan misi hidup saya pribadi. 

Kompasiana telah menjadi rumah literasi bersama untuk saya selama 2 tahun ini. Komunitas penulis yang terus mendukung literasi juga memiliki peran besar pada saya. Dinamika di rumah besar Kompasiana begitu kuat dan itu menjadi warna tersendiri yang melengkapi. Berbeda preferensi, pandangan, sudut pandang, tetapi tidak membuat persaudaraan dan persahabatan itu jadi luntur. 

Terima kasih banyak Kompasiana, Kompasianer, serta komunitas penulis di dalamnya, Semarkutiga, KPB, Inspirasiana, Secangkir Kopi Bersama, Koteka, dan juga masih banyak komunitas penulis lain yang selalu mendukung. 

Kemenangan ini milik semua anak-anak berkebutuhan khusus dimana pun mereka berada. Kemenangan ini untuk semua yang membersamai dan berjuang bersama mereka, terkhusus rekan-rekan relawan Home Of PsychE (HOPE) juga saudara-saudara saya, keluarga besar Kelurahan Sampetan Boyolali dan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Perjuangan dan proses membersamai meraka masih panjang, ini merupakan sebuah awal yang memberi energi baik kepada kita, rekan-rekan. Ini kemenangan bersama. Kemenangan yang digunakan untuk bergandengan tangan untuk terus berjuang. Melalui kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih untuk Kompasiana dan seluruh komunitas yang mendukung  literasi dan pelayanan pada anak-anak berkebutuhan khusus yang sedang dan terus dilakukan dimana-mana tempat.

Special thanks untuk Mas Romo Susy Haryawan, pengulik artikel politik yang super produktif dan konsisten yang katanya selafas dengan 'core' Kompasiana 'dulu', terima kasih 'prognosisnya', Suster Monika, yang sering menulis pengalaman-pengalaman asiknya seputar kegiatan beliau,  Mbak Maureen, yang menginspirasi & konsisten dengan kisah fiksinya, Ibu Suprihati, seorang Ibu penuh kasih yang dengan bahasa tutur khas di artikel lingkungannya yang 'bergizi'

Mbak Ari Budiyanti, nah yang ini luar biasa, konsistensinya dalam menulis fiksi tidak diragukan lagi, sukses Mbak Ari. Dukung untuk centang birunya Mbak Ari (colek admin K-red). Mbak Ayu Diahastuti, seorang sahabat penulis yang artikel-artikelnya dibuat dengan sangat baik, dengan pilihan diksinya yang 'renyah' dibaca, Mbak Dewi Leyly, seorang dokter yang masih menyempatkan menulis juga, Mbak Yana Haudy, congratzz, Mbakku, penulis yang ternyata tinggal di Magelang (dekat saja), Mbak Yana punya ciri khas tersendiri dalam menulis artikel-artikel populer yang nge-hitzz.

Ibu Roselina Tjiptadinata, melalui artikel-artikel yang mengangkat nilai-nilai kehidupannya yang sangat inspiratif, Pak Tjiptadinata Effendi, seorang panutan dalam konsistensi artikel, Ayah Tuah, fiksianer senior yang puisi-puisinya berkelas, Ibu Siti Nazarotin, seorang pendidik yang tetap bisa menulis resep-resep makanan di tengah kesibukannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline