Lihat ke Halaman Asli

Yunita Kristanti Nur Indarsih

TERVERIFIKASI

Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

Menghindari Makanan Manis, Perbaiki Pola Tidur Anak Berkebutuhan Khusus

Diperbarui: 15 Juli 2022   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak makan kue cokelat (Sumber: CreativaImages via lifestyle.kompas.com)

Beberapa orang Ibu mengeluhkan pola tidur anaknya yang kacau. Si anak sering tidur lewat larut malam, bahkan juga ditambah dengan perilaku rewelnya yang relatif sering muncul jelang aktivitas tidurnya itu.

Menjelang  pagi hari ketika mulai beraktivitas anak terlihat murung, lemas, tidak bersemangat, dan sukanya hanya mager (males gerak) saja. Bila disuruh mengerjakan dan melakukan aktivitas-aktivitas tertentu maka dia akan berupaya menghindar dan lebih suka rebahan.

Kasus ekstrim lain, saat tidak diikuti keinginannya, maka si anak akan berperilaku tantrum. Ini adalah fenomena-fenomena yang sering dialami beberapa orang ibu dalam mendampingi anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus.

Pengalaman-pengalaman demikian terjadi di sekeliling saya ketika kisah tersebut dibagikan saat melakukan layanan pendampingan anak berkebutuhan khusus. 

Saya paham sekali, banyak sekali tantangan dalam mendampingi keluarga dengan anak-anak berkebutuhan khusus.

Ada beberapa hal yang membuat fenomena tersebut terjadi:

1. Kurangnya pengetahuan orangtua atau pendamping mengenai metabolisme tubuh anak-anak berkebutuhan khusus.

Kurangnya informasi, pengetahuan mengenai metabolisme tubuh anak berkebutuhan khusus juga menjadi penyebab terjadinya fenomena di atas

2. Pola asuh yang diterapkan seputar anak-anak berkebutuhan khusus.

Pola asuh yang cenderung permisif, tidak tega melihat anak nangis, cenderung kendor terhadap aturan-aturan kebiasaan baik yang telah diketahui oleh orangtua dan anggota keluarga lain. 

"...ketimbang nangis, ya udahlah saya beri aja," tutur seorang Ibu yang pernah bercerita pada saya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline