Lihat ke Halaman Asli

Yunita Kristanti Nur Indarsih

TERVERIFIKASI

Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

Buktikan Bahwa Omongan Tetangga Tidak Benar!

Diperbarui: 4 Mei 2021   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Artikel / Sumber : Unsplash.com (Ben White) diolah dengan Foto Collage

Omongan tetangga akan menjadi sebuah omongan biasa saja, atau sebuah pisau tajam yang menyayat hati, atau sebaliknya sebuah pecut baik untuk memberi motivasi maju.

Kehidupan bermasyarakat akan selalu dinamis. Hidup berdampingan dengan mereka akan memberikan sebuah warna tersendiri. Ada kalanya merasakan pahit, tawar, manis, asam, getir, bahkan terasa sakit ketika mendengar atau melampaui itu bahkan kita menjadi sebuah topik bahan omongan tetangga.

Buku Mindset yang menjadi pegangan saya bertindak menanggapi penilaian orang/Dok.Pri

Kebetulan sekali saya sedang membaca buku yang ditulis oleh Carol S. Dweck, sebuah buku laris Self-Theories berjudul Mindset. Buku ini membuka kulit-kulit otak dan pemahaman saya lebih lagi mengenai penilaian dan pandangan orang mengenai diri kita.

Dituliskan dalam buku ini, seringkali kita dibuat bingung akan kenyataan hidup. Banyak sekali tokoh dunia yang masa lalunya tidak dipandang oleh lingkungan dan masyarakat tetapi mengalami metamorfosa yang indah ketika mereka dewasa.

Siapa sih Albert Einstein dulu? Dia bahkan ada di klasifikasi terendah dalam level pendidikannya, namun demikian justru Albert Einstein menjadi orang-orang yang mewarnai dunia keilmuan fisika di dunia. Teorinya dipakai di semua literasi sains di dunia.

Steve Job, bahkan tidak memiliki IP (Indeks Prestasi) yang baik untuk dikatakan seorang jenius penemu dan perancang Apple, smartphone yang classy dan paling dicari saat ini.

Lalu apa hubungannya Albert Einstein dan Steve Job dengan omongan tetangga?

Begini, seringkali orang-orang yang memiliki ekonomi rendah, lalu tidak berpendidikan, atau memiliki sejumlah masalah-masalah dalam kehidupan akan menjadi bahan buah bibir yang asoy...! Bahan gosip atau gibah yang laris manis!

Seorang kawan memberitahukan kepada saya mengenai tetangganya yang berjualan produk-produk UMKM. UMKM yang dirintis masih dalam proses pengembangan. Tetapi (sebut saja Ibu Dahlia) Ibu Dahlia sangat rajin dalam memasak, kemudian memasarkan, serta mengantarkan produk tersebut sendiri. Ibu Dahlia memiliki usaha makanan.

Lalu musim berganti, ada seorang tetangga yang entah kenapa sangat suka membuat bahan gosip mengenai diri Ibu Dahlia. Tetangga ini bahkan tidak suka melihat produk Ibu Dahlia laku keras. Sampai suatu saat tetangga ini berucap, "Coba saya akan lihat apakah usaha Ibu Dahlia ini akan berhasil?" seraya memberikan bahan gosip pada tetangga-tetangga yang sealiran dengannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline