Lihat ke Halaman Asli

Yunita Kristanti Nur Indarsih

TERVERIFIKASI

Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

4 Panduan Diskusi dalam Menyikapi Siswa Manja yang Meraja

Diperbarui: 13 Desember 2020   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi siswa manja (Sumber : Thinkstockphotos.com melalui Kompas.com)

Salah satu permasalahan yang sering saya jumpai saat menangani sejumlah masalah siswa adalah terkait dengan masalah-masalah seputar "pemanjaan".

Bekerja dalam dunia pendidikan di sekolah membawa sejumlah pengalaman tersendiri dalam perjalanan kehidupan saya. Sebuah pengalaman yang sangat bernilai dan berharga.

Warna-warni yang diciptakan dari pengalaman demi pengalaman itu menjadi sebuah "sekolah karakter" yang juga mendidik saya pribadi.

Berjumpa dengan ragam pribadi siswa dan siswi, bertemu dengan bermacam-macam sikap dan perilaku orangtua serta lingkungan di sekitarnya mampu memperkaya pengalaman hidup.

Berbagai gesekan atau benturan pasti terjadi. Sangatlah wajar akan hal ini.

Semua itu terjadi karena latar belakang kehidupan yang beraneka ragam. Latar belakang yang tak seragam akhirnya membentuk pola kepribadian yang berbeda juga.

Salah satu permasalahan yang sering saya jumpai adalah menangani sejumlah masalah siswa adalah yang terkait dengan masalah-masalah seputar "pemanjaan". McIntosh (dalam Willem de Jong, 2020) menyebut hal ini sebagai Spoiled Child Syndrome.

Nah, apa itu pemanjaan?

Mengutip dari kamus Van Dale (dalam Willem de Jong, 2020), pemanjaan adalah memberi kesenangan yang besar tetapi justru menghancurkan (1). Makna kedua pemanjaan berarti memberi dengan penuh kasih sayang.

Kenapa pemanjaan menjadi masalah?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline