Membuka sebuah buku sejarah dan mulai mengenal tokoh Kebo Ijo, Ken Arok, dan Tunggul Ametung dalam babad Singosari.
Tergelitik mengetahui secara dalam mengenai alter egonya.
Dalam masyarakat majemuk banyak ragam karakter yang dapat dijumpai. Panggung-panggung pewayangan menjadi sebuah replika hidup yang sebenarnya. Salah satu diantaranya adalah tokoh yang serupa dengan Kebo Ijo.
Tokoh Kebo Ijo merupakan tokoh yang juga bisa dijumpai dalam masyarakat majemuk di sekeliling kita. Dia “digunakan” untuk mementung orang lain demi sebuah ambisi atau tujuan tertentu dari tokoh yang bernama “Ki Dalang”
Kebo Ijo bagai tersihir tak sadarkan diri. Dia terus melakoni kehidupannya sebagai alat pemuas ambisi “Ki Dalang”.
"Ki Dalang" merupakan aktor yang memiliki kadar intelektual yang keren dan brilian.
Dalam skala Binet bisa lebih dari 120 skor IQ-nya, atau dalam skala Wechsler dipastikan lebih dari 110.
Kalo saya masih berkutat hari ini makan apa? Kalo "Ki Dalang" ini sudah sampai pada level hari ini makan siapa? Besok makan siapa?
Kalo saya masih sibuk dengan urusan perut, "Ki Dalang" ini sudah leha-leha dengan memikirkan gimana cara "habisin" harta alat pemuas nafsu.
Mencari aman, dan tak mau berkonflik dengan menggunakan ikhtiar tangan orang lain merupakan modus operandi yang digunakan “Ki Dalang”.
Saya pernah mendengar istilah memukul dengan meminjam tangan orang lain, ini nyata.