Hasrat untuk berwisata setelah berbulan-bulan menahan diri, karena pandemi tentu sudah sangat membuncah.
Pemerintah pun mulai membuka, tempat-tempat pariwisata dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Pemberitaan terkait Covid- 19 terus berkumandang di kanal-kanal berita. Bermunculan klaster-klaster penularan baru.
Saya yakin pasti, ketakutan akan terpapar virus korona masih menghantui. Di sisi lain kebutuhan psikologis terkait dengan hiburan berwisata meraung-raung, minta dipuaskan.
Menyalahkan pandemi rasanya konyol, gak ngaruh juga, sih. Sebuah persepsi, cara pandang harus diubah. Gaya hidup yang dulu dilakukan, sedikit demi sedikit harus direstorasi mengikuti kerangka pikir adaptasi baru sebagai sebuah ciri mahluk hidup untuk betahan. Tentu kita gak mau juga mati konyol, kan?
Melakukan perjalanan wisata dengan keluarga saat ini tidak sebebas dulu lagi. Banyak hal yang harus dipersiapkan, terutama mindset (pola pikir).
Pola pikir dalam berwisata, hendaknya melibatkan rasa dan logika, sehingga wisata yang akan dilakukan tidak berubah menjadi derai air mata.
Beberapa panduan berikut bisa dipakai untuk tetap cerdas dalam berwisata :
1. Survei daerah tujuan wisata.
Selain syarat zona hijau untuk daerah tujuan, keselamatan orang lain harus kita pikirkan. Kepuasan diri saja bukan satu-satunya hal yang dipertimbangkan. Memilih tempat wisata yang relatif aman juga sangat disarankan.