Sejak awal pandemi corona ini terjadi, penulis kurang atau bahkan tidak mendapat kabar update mengenai kasus Covid- 19 yang terjadi di Benua Afrika dari media layar kaca (atau memang karena penulis tidak mencari informasi lebih jauh). Banyak pertanyaan muncul di benak penulis. Kenapa? Apakah benua Afrika tidak terimbas corona? Jangan-jangan stamina orang Afrika lebih kuat dari orang Asia, Eropa, Australia dan Amerika. Kira - kira seperti itu pemikiran - pemikiran yang bergejolak di benak penulis.
Sampai siang tadi penulis menelusuri beberapa data dari media online, dan akhirnya gugur sudah semua harapan, prediksi bahkan postulasi penulis. 'Pape' Diouf , seorang Presiden Klub Sepakbola Perancis Olympique de Marseille, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Ibukota Negara Senegal, Dakkar, karena terjangkit Covid- 19, dilansir dalam bbc.co.uk (31/3). Lalu, mantan presiden Congo, juga dikabarkan meninggal dunia. Jacques Joachim Yhombi Opango diberitakan terjangkit oleh Covid-19 juga, masih dilansir oleh bbc.co.uk, by the way, selamat jalan Pape Diouf, dan Jacques Joachim Yhombi Opango, damai bersama keabadian.
Jujur saja setelah mengetahui berita 'mangkatnya' Pape Diouf ini, penulis langsung menelusuri berita terkait Covid- 19 di benua Afrika. Penulis kali ini hanya akan mencari negara-negara di Afrika yang tidak kedapatan kasus Covid- 19, atau kasus negatif Covid- 19, keyakinan penulis pasti ada, positif dong, ya. Dilansir dari www.pharmaceutical-technology.com, ternyata ditemukan juga beberapa negara di benua Afrika yang dinyatakan negatif Covid- 19, diantaranya:
1. Republic of Palau
2. Tonga
3. Solomon Island
4. Republik Demokratik Lao
5. Republik Kepulauan Marshall
6. Fiji
7. Barbados dan masih beberapa negara yang dinyatakan negatif, diantaranya Malawi, Comoros, dan beberapa lainnya.
Sedangkan dalam africanews.com (30/3) sudah ditemukan 5.252 kasus dengan 174 orang meninggal serta 335 sembuh.