Ramadan datang lagi, untuk 27 kali dalam hidup yang sudah dibatasi. Ada banyak rindu yang ingin diungkapkan sebab sudah bertahun-tahun, tidak benar-benar berkumpul ketika ramadan.
1. Rindu rebutan bukaan
Sebagai keluarga yang cukup sederhana, kadang makanan di rumah pas-pasan. Saat dewasa, adik sudah menikah dan di rumah tidak seramai dulu. Mempunyai penghasilan yang lumayan juga mempengaruhi mampu membeli makanan yang cukup tanpa rebutan. Jaman dulu, setiap ramadan pasti rebutan mau lebih banyak atau merasa orangtua tidak adil membaginya.
2. Rindu asmara subuh bersama kawan
Semakin dewasa kita semakin jarang ada yang bertanya apakah ingin pergi berjalan-jalan subuh bersama kawan sambil bercerita atau tertawa atau sekedar merasa kaget karena ada yang meletuskan mercun. Dahulu kalau selesai salat subuh biasanya akan berjalan-jalan subuh namanya Asmara subuh Kalau di kampung. Nah semisalnya ada kawan yang sedang iseng biasanya suka meledakkan mercun kepada kawan lain yang sedang berjalan di hadapan, berhamburan berlari.
3. Bermain Ludo
Jaman kecil dulu, permainan Ludo adalah yang disukai biasanya main Ludo itu bisa menghabiskan waktu dari pagi hingga sore bahkan berlomba-lomba untuk paling banyak tamat Selain itu bermain monopoli yang biasanya bisa membeli rumah gedung dan lain-lain serta mengoleksi uang sangat diminati ketika masih kecil nah momen ini sungguh dirindukan sekarang. Permainan sederhana kadang bisa ribut sekampung. Selain itu, ada juga permainan ular tangga yang cukup membunuh waktu dan membuat lupa buka puasa.
4. Ngabuburit
Jika sekarang ngabuburit sekedar duduk di pinggir pantai sambil menikmati matahari terbenam. Ngabuburit jaman dahulu, bisa mengeluarkan keringat seliter karena berlari ke sana ke mari, bersepeda, bermain karet karena merasa sudah bisa menghabiskan semua energi sebab akan segera berbuka puasa.
5. Ngemil ketika tarawih
Biasanya sampai terkena marah oleh orangtua yang sholat di mesjid karena sampai ada yang membawa rujak. Membawa bekal ketika tarawih dan begitu sudah empat rakaat langsung duduk di luar mesjid untuk menikmati cemilan yang dibawa dari rumah. Kadang juga membuat marah orangtua yang menyaksikan.