Lihat ke Halaman Asli

Nita Juniarti

Seorang Perempuan

Komunitas Wadah Praktik Menggerakkan Negara

Diperbarui: 29 Oktober 2020   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Dua orang yang berkumpul dan memiliki visi yang sama disebut komunitas. Komunitas kecil untuk menciptakan negara yang baik adalah dimulai dari keluarga. Keluarga sebagai bagian terkecil merupakan cerminan dari negara.

Tentu dalam keluarga ada kepala negara yang dipimpin oleh Ayah sebagai nahkoda kemana arah rumah tangga, kebijakan apa yang dibuat, program seperti apa yang dijalankan hingga mengawasi dan mengevaluasi program tersebut menuju visi bersama.

Sebagai nahkoda tidak mesti harus mahir banyak hal, hanya saja seorang pemimpin harus dipercaya, memiliki integritas dan bisa menggerakkan komunitas. Nahkoda adalah pemimpin dan penunjuk praktek baik. Dalam komunitas keluarga misalnya, seorang ayah haruslah menjadi teladan bagi yang lain. Jika ingin tujuan bersama ingin tercapai maka harus berkolaborasi dengan pihak lain.

Nah, ketika marah dengan lingkungan yang kotor di pantai apakah kita sudah cek keluarga kita sudah memilah dan mengelola sampah dengan baik? Bisa jadi kita aktif dikegiatan lingkungan tapi dalam komunitas kecil di keluarga ini tidak terlaksana secara efektif. Pemimpin, sudah selayaknya menjadi teladan dan berkomunikasi dengan baik serta menerapkan hal baik agar dicontoh oleh yang dipimpinnya.

Untuk menggerakkan komunitas diperlukan orang yang dipercaya dalam mengelola komunitas. Indikator yang diperlukan adalah komunikasi yang baik, bekerja melebihi standar, dan hal lainnya yang berkaitan dengan sifat seorang pemimpin.

Untuk ruang lingkup lebih besar, komunitas diharapkan menjadi ruang praktek untuk belajar memimpin banyak orang lainnya. Modal kepercayaan akan menggerakkan lebih banyak hal lainnya. Semoga selalu jadi hal baik nantinya

Abdya, 22 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline