Dari Anas bin Malik ra berkata: bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Bagi siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalin hubungan silaturrahim." (HR. Muttafaq Alaih)
Virus Corona datang menyadarkan bahwa tidak ada yang lebih baik dari pertemuan yang offline. Masa pandemi ini, kita dituntut untuk berdiam diri di rumah. Untuk orang yang bersifat Ekstropet, tentu tidak mudah.
Namun, jika dipikir-pikir beruntung sekali virus corona viral saat kita sudah mengetahui kecanggihan vitur handphone. Tidak terbayangkan jika saat kemunculan wabah hitam diabad pertengahan dulu, di perintahkan di rumah aja tentu menyesakkan. Merujuk pada bahasa, keadaan bertemu disebut dengan Silaturahim. Silaturahim berasal dari dua kata, yaitu silah yang artinya tali atau hubungan dan rahim yang artinya kasih sayang.
Seperti halnya rahim dan tali pusar saat kita bayi, satu-satunya jalan berkomunikasi terutama makanan antara bayi dan ibu. Masya Allah, maha besar Allah yang telah mengatur segala-Nya. Saat Pandemi juga, menyadarkan kita arti rahim baik secara harfiah atau kiasan.
Setelah 9 bulan bertugas di lapangan. Biasanya kami akan melakukan refleksi pekerjaan. Kegiatan ini harusnya dilaksanakan awal April. Namun, keadaan pandemi tidak mengizinkan kami berjumpa untuk refleksi. Jadilah, kegiatan tersebut dilakukan secara daring.
Kami bercerita tentang hal baik selama bertugas, hal yang ditemukan di lapangan, orang-orang yang membantu program dan hal lainnya. Kegiatan berjalan secara baik dengan schedule yang diatur selama 4 hari.
Alhamdulillah, kegiatan tersebut tidak menuai kendala. Wah, meski badan terkurung nyatanya, silaturahim tetap bisa jalan ya. Pastikan juga kuota internet masih ada hehehe. Selamat berbahagia semoga dunia lekas pulih.
