Lihat ke Halaman Asli

Nita Diah

mahasiswa

Manfaat Sensory Play Untuk Perkembangan Anak Usia Dini

Diperbarui: 8 Juni 2022   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

menempel-kancing-62a05e7dbc81675b963f6354.jpg

Anak usia dini adalah individu yang menjalani suatu proses perkembangan dan pertumbuhan pesat, yang ada pada rentang usia 0-8 tahun. Perkembangan anak usia dini menjadi dasar proses pembelajaran yang akan membentuk pengalaman dan menentukan perkembangan yang akan dibawa anak seumur hidup. Bermain merupakan cara anak untuk mengenal lingkungan dan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi anak khususnya fase usia dini. Dengan bermain anak mampu memenuhi seluruh aspek kebutuhan perkembangannya, meliputi perkembangan kognitif, sosial, emosi, motorik, dan bahasa. Bermain bernilai penting bagi perkembangan fisik, kognitif, bahasa, dan sosial anak, selain itu bermain juga bermanfaat memunculkan kreativitas, mengatasi masalah, mencerdaskan otak, melatih empati, dan mengasah panca indera. Permainan berasal dari kata "main". Menurut KBBI, main adalah melakukan sesuatu yang menyenangkan baik memakai alat maupun tidak. Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan alat maupun tanpa alat yang memberikan suatu informasi, bahkan kesenangan, dan dapat mengembangkan imajinasi. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan jika permainan merupakan suatu bentuk aktivitas bermain dengan atau tanpa menggunakan alat untuk mencari kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir agar anak memperoleh pengetahuan dan pengalaman belajar. Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal memiliki peran penting pada perkembangan anak yang masih dapat diupayakan. Keluarga menjadi penentu melalui stimulasi yang diberikan oleh orang tua. Keterlambatan perkembangan terjadi karena orang tua kurang peduli untuk menstimulasi perkembangan anak. Menurut penelitian jika pengalaman sensoris mempengaruhi aktivitas anak-anak dalam rutinitas harian mereka tergantung dari sejauh mana pengalaman, makna dan perasaan yang diberikan oleh keluarga mereka sendiri. Oleh karena itu, perkembangan anak menjadi lebih optimal apabila diberikan stimulasi sejak dini dengan teratur dan terarah.

Sensory Play merupakan sarana bermain aktif yang melibatkan sistem indera yang ada pada tubuh, diantaranya sentuhan, rasa, penciuman, penglihatan, dan pendengaran. Semakin banyak indera yang digunakan saat bermain, maka semakin besar kemungkinan anak untuk belajar dan mengingat. Apalagi pada anak usia dini, karena pada anak usia dini pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat. Anak dapat menerima banyak informasi sebagai pengetahuannya tentang dunia. Sensory Play dapat mendukung upaya stimulasi otak untuk meningkatkan kemampuan berpikir abstrak, bereksperimen, dan mengerjakan tugas yang kebih rumit, sehingga mendukung perkembangan berbicara dan bahasa, keterampilan motorik kasar dan motorik halus, kemampuan kognitif dan interaksi sosial khususnya pada teman sebayanya. Sensory Play dapat membantu melatih kempuan berkonsentrasi dan emosional pada anak. Dalam stimulasi jenis sensory play ini, anak dilatih untuk aktif bereksplorasi, tidak hanya belajar dari buku dan mendengarkan orang tua. Orang tua mengajak anaknya bermain sensory play dapat membantu anak menambah kosakata tentang dunia yang ia eksplorasi. Bermain dengan jenis tekstur, rasa, dan benda membantu anak membangun cara baru berbicara tentang dunianya.

Sensory play memiliki banyak manfaat terutama untuk anak usia dini. Sensory play dapat mengaktifkan fungsi sensori dalam meningkatkan pembelajaran, membangun keterampilan kognitif, dan menyeselaikan konflik sosial emosional anak. Selain itu juga memfasilitasi anak untuk memuaskan sistem indera dalam mengeksplorasi cahaya, warna, bau, suara, bentuk, dan sentuhan yang menumbuhkan kreativitas, dan membangun percaya diri. Selain bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, sensory play juga bermanfaat untuk membangun ikatan antara anak dengan orang tua. Mendampingi dan membimbing anak ketika bermain, diharapkan dapat timbul interaksi erat antara anak dengan orang tua. Interaksi tersebut penting karena mendasari awal perkembangan sosial anak. 

Sensory play ini memiliki banyak variasi. Misalnya bermain puzzle, menempel kancing baju, berkebun, bermain pop-it, bermain pasir ajaib, dan lain-lainnya. Bahan yang digunakan untuk bermain sensory play cukup sederhana. Misalnya menempelkan kancing baju pada gambar, alat yang diperlukan hanya kancing baju, gambar, dan lem. Orang tua dapat membimbing anak dengan mengajarkan untuk menempelkan kancing sesuai dengan warna gambar. Permainan ini bermanfaan untuk mengasah sensorik, melatih fokus, dan mengenalkan warna. Contoh lainnya adalah bermain dengan pasir ajaib. Bahan yang diperlukan sangat mudah ditemukan dirumah, yaitu tepung, baby oil, dan pewarna makanan. Cara membuatnya juga tidak terlalu rumit yaitu hanya dengan mencampurkan tepung dengan baby oil dan terakhir memberikan pewarna makanan dalam adonan. Permainan ini bermanfaat untuk mengasah kemampuan motorik halus, mendukung perkembangan sosial emosional, mengembangkan kreativitas dan imajinasi serta mendukung perkembangan bahasa dan komunikasi.

Sensory play ini memberi pengaruh baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Karena selain untuk melatih motorik kasar dan motorik halus, sensory play juga bermanfaat untuk menumbuhkan kreativitas, membangun kepercayaan diri, kecerdasan otak, dan mengeratkan ikatan antara orang tua dengan anak. Oleh karena itu, orang tua harus memiliki kesadaran tinggi dengan stimulasi perkembangan anak dan orang tua juga harus selalu mendapingi dan membimbing tumbuh kembang anak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline