Lihat ke Halaman Asli

Apakah Penyebab Terjadinya Kelangkaan Minyak Goreng?

Diperbarui: 27 Maret 2022   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui, pada saat ini sedang banyak diperbincangkan di publik masalah terjadinya kelangkaan minyak goreng. Akibatnya banyak oknum- oknum atau pedagang yang memanfaatkannya untuk mencari keuntungan dengan cara menjual minyak dengan harga yang lebih mahal atau tinggi. 

Contohnya pada saat ini harga minyak goreng di pasaran dan tokoh-tokoh terbilang cukup tinggi yang biasanya satu liternya hanya Rp.14.000 ,sekarang ini mencapai Rp. 60.000- Rp.70.000 per liter. Kerena tingginya harga minyak tersebut, banyak ibu-ibu memilih untuk membuat minyak goreng sendiri dari bahan kelapa. Meskipun proses pembuatan minyak tersebut terbilang merepotkan, tetapi dengan cara tersebut ibu-ibu bisa menggunakan minyak tanpa harus membeli dengan harga yang mahal. 

Telah kita ketahui banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kelangkaan minyak goreng salah satunya yaitu karena adanya penimbunan minyak goreng. Yang dimana penimbunan minyak ini terjadi, dan salah satunya wilayah Palu. 

Satgas pangan Polda menyatakan dugaan bahwa inisial CV AJ yang merupakan salah satu distributor penimbunan minyak goreng di wilayah Palu sebanyak 53.869 liter. sejauh ini telah di temukan dua tempat penimbunan minyak goreng merk viola yang banyaknya itu ada 4.209 dos atau 53.869 liter. Karena tindakannya itu maka dapat menimbulkan masyarakat kesesusahan untuk mendapatkan minyak goreng. 

Dalam Islam perbuatan menimbun di sebut ( Ikhtikar) yaitu merupakan perbuatan yang dilarang. Karena dapat menyebabkan kerugian pada salah satu pihak. Seseorang yang melakukan ikhtikar nantinya akan di hukum oleh Allah SWT. salah satunya yaitu dengan memberinya penyakit dan akan dilaknat. Dapat kita lihat dalam kitab al-Halal wa al-Haram tentang masalah Ikhtikar yang artinya: 

" Meskipun Islam memberikan kebebasan kepada setiap orang dalam melakukan jual beli dan melakukan persaingan yang sehat, namun Islam sangat menentang sifat egois dan ambisi pribadi yang mendorong sebagai orang untuk memperkaya diri sendiri meskipun dari hasil menimbun dan mengeksploitasi bahan baku yang menjadi kebutuhan rakyat". 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline