Nama : Nita
Nim : 55521120015
PENDAHULUAN
Database auditing merupakan salah satu masalah utama dalam keamanan informasi. Kurangnya data auditing membawa aplikasi bisnis pada hilangnya jejak proses bisnis perusahaan. Untuk membangun auditing, data historis atau temporal database diperlukan untuk melacak operasi dan tipe operasi dengan waktu. Database auditing dapat menjadi komponen penting dalam keamanan basis data dan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah. Database Administrator perlu lebih waspada dalam teknik yang digunakan untuk melindungi data perusahaan, serta memantau dan memastikan bahwa perlindungan yang memadai terhadap data tersedia.
Sinkronisasi database adalah bagian dari replikasi, yang merupakan proses untuk memastikan setiap salinan data pada database berisi objek dan data yang serupa. Fungsi sinkronisasi yang berjalan pada suatu database mengakibatkan data diperbaharui secara real-time atau periodic setiap terjadinya perubahan data. Kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk membangun auditing yang mencatat setiap aktivitas yang terjadi pada database bersangkutan.
Database Auditing
Meng-audit aktivitas dan akses terhadap database dapat membantu mengidentifikasi masalah keamanan basis data dan menyelesaikannya dengan cepat. Auditing sebagai suatu fungsi, memainkan peran sentral dalam memastikan kepatuhan terhadap aturan karena audit memeriksa dokumentasi tindakan, praktik, dan perilaku bisnis atau individu
Salah satu kunci keberhasilan auditing adalah untuk dapat melacak perubahan jejak data, apa operasi modifikasi, dan kapan operasi itu terjadi melalui data historikal. Data historis dapat dimodelkan dalam database relasional, dalam beberapa teknik seperti tabel terpisah untuk catatan historis, log transaksi, dan data multi-dimensional. Untuk menjaga historis data dalam auditing, beberapa teknik yang disarankan dapat diimplementasikan, seperti Row-based Auditing atau Column-based Auditing
Konseptualisasi Audit Basis Data yang Berkembang
Inti dari sistem tradisional yang berkembang dari sistem berorientasi file awal menjadi basis data hierarkis dan relasional saat ini adalah sifat terstruktur dari datanya. Vasarhelyi dan Halper (1991) menunjukkan tingkat kompleksitas audit dalam penggunaannya. Tabel 1-7, "Struktur Basis Data yang Berkembang dan Auditnya" (diperluas dari Vasarhelyi dan Halper, 1991), memperluas pandangan mereka dengan beberapa pertimbangan baru mengenai penyimpanan dan asal data. Struktur data hierarki pada masa COBOL pada umumnya digantikan oleh database relasional yang merupakan inti dari ERP modern. Dengan adanya internet di mana-mana, terdapat kumpulan besar data tidak terstruktur yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang lebih luas. Beberapa aksioma yang memfasilitasi mungkin berguna untuk diperkenalkan
Auditing Data base dibagi menjadi 2 yaitu :
- Auditing dengan Row --Based yaitu dengan membuat table terpisah untuk menjaga histori data
- Auditing dengan Column -- bassed dengan berbasis baris data history hanya menyimpan nilai yang berubah karena adanya ketidakpastian terhadap waktu berakhir dari setiap data auditing.