Di masa lalu, memiliki gelar pendidikan yang tinggi dianggap sebagai tiket emas menuju ke dunia kerja. Gelar sarjana adalah symbol keberhasilan akademik dan dianggap sebagai prasyarat utama untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Lulusan perguruan tinggi identic dengan pekerjaan yang bergengsi, berpenghasilan tinggi, dan kehidupan ekonomi yang mapan. Namun pada kenyataannya, saat ini menunjukan gambaran yang berbeda. Banyak lulusan perguruan tinggi menghadapi tantangan besar dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi yang telah mereka jalani. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang mendasar.
Apakah gelar pendidikan tinggi masih menjamin pekerjaan?
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran terdidik adalah mereka yang memiliki gelar sarjana ataupun diploma. Hal ini terjadi bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga terjadi di negara lain. Salah satu ciri khas pengangguran di Indonesia adalah tingginya jumlah pengangguran dari kalangan berpendidikan tinggi, yang sering disebut sebagai pengangguran terdidik. Menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional tahun 2016, kelompok angkatan kerja yang mendominasi tingkat pengangguran di Indonesia berasal dari lulusan sekolah menengah atas (baik umum maupun kejuruan) serta pendidikan tinggi (sarjana dan diploma).
Lalu apa yang faktor menyebabkan banyaknya pengangguran terdidik?
1. Ketidaksesuaian keterampilan
Banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini disebabkan ketidaksesuaian antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.
2. Kenaikan jumlah lulusan
Jumlah lulusan perguruan tinggi terus meningkat, tetapi pertumbuhahn lapangan kerja tidak sebanding. Hal ini menyebabkan persaingan yang semakin ketat diantara pencari kerja, terutama dikalangan lulusan baru.
3. Kurangnya pengalaman
Banyak lulusan yang tidak memiliki pengalaman kerja atau soft skill yang diperlukan untuk bersaing di pasar kerja. Sementara lulusan baru cenderung hanya memiliki pengalaman akademis.
4. Keengganan untuk memulai dari posisi rendah