Lihat ke Halaman Asli

Nissavira

Mahasiswa

Pemikiran Politik Muhammad Iqbal

Diperbarui: 4 November 2019   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Muhammad Iqbal lahir di Sialkot, Punjab, India pada 9 November 1888M. Menurut Iqbal Al-Qur'an adalah untuk membangkitkan kesadaran manusia yang lebih tinggi hubungannya dengan Tuhan dan Alam semesta, manusia dituntut untuk lebih mampu menjabarkan dan menerjemahkan semangat Nash Al-Qur'an yang masih bersifat garis besar ke dalam realitas kehidupan.

Bagi Iqbal antara agama dan politik negara tidak bisa dipisahkan. Ulama-ulama yang mementingkan urusan akhirat akibatnya dalam masalah hukum, umat islam gagal menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dan rujukan pertama dan hukumpun menjadi statis tidak mampu mengantisipasi setiap perkembangan permasalahan yang terjadi. 

Kuncinya adalah mengadakan pendekatan rasional terhadap al-qur'an dan mendalami semangat yang dikandungnya bukan menjadikannya sebagai buku peraturan perundang-undangan yang bersifat statis dan kaku.

Karya-karya Iqbal diantaranya adalah Ilm al-iqtishad, the development of metaphysis in persia: a contribution to the history of muslim philosophy, Asrari Khudi( Rahasia Pribadi), Rumuz-i Bekhudi dan didalam bukunya yang berjudul The Reconstruction of religious thought in islam membicarakan tentang pengalaman dan pengetahuan keagamaan, tentang ego insani, kemerdekaan dan keabadiannya, jiwa kebudayaan islam, prinsip gerakan dalam struktur islam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline