Lihat ke Halaman Asli

Dreamer

Freelancer- Writer

Ternyata Kita Bisa Menanam di dalam Jar Lho!

Diperbarui: 17 Mei 2019   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Esha Flora Bogor

Mungkin terdengar sedikit aneh. bagaimana bisa menanam di dalam jar? tidak perlu tanah? pupuk? bagaimana bisa tumbuh besar? Tentu, dalam teknologi dan ilmu pengetahuan, hal yang terdengar mustahil bisa direalisasikan, lho! dalam bidang per'flora'an, terdapat sebuah metode yang disebut 'Kultur Jaringan'. Anda sudah pernah dengar? atau masih asing ditelinga? Apabila anda penasaran, mari kita bongkar apa sebetulnya metode kultur jaringan, menanam di dalam jar ini!

Apa sih sebenarnya kultur jaringan? Jadi, kultur jaringan berasal dari dua kata yaitu kultur yang artinya budidaya dan jaringan yang artinya kumpulan sel yang memiliki fungsi sama sehingga apabila keduanya digabungkan menghasilkan pengertian pembudidayaan tanaman untuk memperoleh tanaman yang baru dnegan ciri khas dan sifat yang sama dengan induknya. 

Lalu sebetulnya bagaimana cara kerja dari kultur jaringan ini? memang dalam proses pembudidayaan tanaman dengan metode ini bukan suatu hal yang simpel, tetapi anda dapat mengikuti langkah-langkahnya dengan mengikuti pelatihan yang tersedia di tempat-tempat khusus, salah satunya yaitu ESHA FLORA. Dalam pelatihan yang disuguhkan disana, kita dapat mengerti proses-prosesnya, dari langkah awal hingga akhir. Mau tahu bagaimana cara kerjanya?

Teknik ini menggunaa=kan cara vegetatif dalam memperbanyak jenis tanaman tertentu dan untuk memperbanyak suatu sel atau jaringan itu disebut dengan aseptic yang mana sel yang sudah kita ambil untuk disimpan dalam media yang mana tentunya harus steril. media tersebut kita taruh dalam sebuah jar yang nantinya bibit tanaman kita taruh disana dan dia akan berkembang menjadi tanaman hidup. Cara dan tahapannya sangat penting dilakukan karena inilah yang dapat menentukan, tumbuhan kita dapat hidup atau tidak. Teknik kultur jaringan ini bisa menghasilkan lebih dari satu tanaman, lho! jadi bagaimana orang tidak tertarik dengan metode yang satu ini.

Contoh tanaman yan dapat kita gunakan tentu bervariasi, dan di ESHA FLORA sendiri tanaman yang banyak digunakan dalam metode ini ialah tanaman anggrek yang mana prosesnya membutuhkan waktu paling sedikit 9 bulan! Wow! cukup lama ya? Tapi tenang saja, dalam waktu 9 bulan hingga setahun, kita bisa mendapatkan lebih dari satu tanaman anggrek.

Dok. Esha Flora Bogor

Metode ini mungkin terdengar aneh dan agaknya sulit sekali dilakukan. Tingkat kesulitan memang betul adanya, tetapi ternyata banyak pula orang yang memilih menggunakan metode kultur jaringan, bukan dari betapa rumitnya proses yang dijalankan namun melihat dari keuntungan yang dihasilkan. Penggunaan metode kultur jaringan ini memang membutuhkan modal yang cukup besar di awal, namun siapa sangka modal itu dapat berbalik sebanyak 3 kali lipat bahkan lebih! Sesuatu yang menjanjikan bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline