Lihat ke Halaman Asli

Self Talk: Seni Memahami Dialog Internal Diri Sendiri

Diperbarui: 7 Januari 2025   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dialog internal adalah komunikasi yang dilakukan oleh diri sendiri. Menurut Dictionary of Media (2009) mendefinisikan dialog internal sebagai komunikasi intrapersonal atau berbicara dengan diri sendiri. Komunikasi intrapersonal adalah adalah peristiwa komunikasi yang terjadi dalam diri pribadi seseorang. Bagaimana setiap orang mengkomunikasikan dirinya atau berbicara pada dirinya sendiri (Blake dan Harodlsen dalam  Rahmania, 2019).

Hafied Cangara mendefinisikan Komunikasi Intrapersonal sebagai proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu berkomunikasi dengan diri sendiri. Terjadinya proses komunikasi disini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap suatu objek yang diamatinya atau terbetik dalam pikirannya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun di dalam diri seseorang (Rahmania, 2019). Dalam dialog internal kita sering kali mempelajari peran persepsi dalam perilaku manusia. Dialog internal lebih sering dilakukan daripada dalam komunikasi lainnya. Secara khusus, dialog internal mencakup di mana kita akan membayangkan, bermimpi, memahami dan memecahkan masalah dalam pikiran kita (Kustiawan et al, 2022).

Dialog internal biasa juga disebut dengan self talk adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh satu orang sebagai pengirim dan penerima informasi. Berarti kita akan berdialog dengan diri kita sendiri dengan menggunakan suara yang keras ataupun tidak menggunakan suara sama sekali. Menurut Latinjak (dalam Birra, 2024) Individu biasanya berdialog pada diri sendiri dengan natural ketika individu tersebut dalam kondisi yang tidak terkontrol untuk tidak mengeluarkan isi pikirannya atau dengan sadar guna mendapatkan sesuatu.

Contohnya adalah, ketika kita dihadapkan dengan keputusan yang sulit, mungkin kita akan berdialog dengan diri kita sendiri dengan mempertimbangkan pro dan kontra, mempertimbangkan nilai dan prioritas, dan akhirnya sampai pada suatu pilihan. Sebaliknya, ketika mengalami stres atau kecemasan, dialog internal dapat melibatkan teknik menenangkan diri atau pembicaraan negatif dengan diri sendiri yang dapat memperburuk atau meringankan keadaan emosional tersebut.

Dengan adanya dialog internal, individu diharapkan dapat menyadari kepribadian diri sendiri, meningkatkan rasa percaya diri, dapat memanajemen diri sendiri, dapat memotivasi diri sendiri, dapat terfokus dan memandirikan diri sendiri, serta dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi diri sendiri. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana individu dapat mengenali, memahami, dan mengelola dialog internalnya (self-talk) dengan baik. Dengan harapan individu dapat meningkatkan rasa percaya diri, dapat memanajemen diri sendiri, dapat memotivasi diri sendiri, dapat terfokus dan memandirikan diri sendiri, serta dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi diri sendiri.

Self talk dapat bersifat positif dan negatif. Self talk yang  positif  adalah  bentuk komunikasi  dengan diri sendiri dengan mengucapkan  frasa  positif, seperti “aku akan bisa” yang diharapkan dapat meningkatkan pengembangan diri kearah yang lebih baik. Penerapan self talk positif secara teratur akan membuat individu merasa lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai kejadian dalam hidupnya. Ketika kita berupaya me-manifesting bahwa yang kita inginkan bisa terwujud, maka hal tersebut bisa saja akan terwujud. Jika ada masalah yang datang kita akan menemukan solusi dan jalan keluarnya.

Self talk negatif adalah  bentuk komunikasi  dengan diri sendiri dengan mengucapkan kecaman pada diri sendiri, seperti “saya selalu gagal”. Individu hanya fokus pada anggapan bahwa dia adalah orang yang selalu gagal, oleh karena itu otak individu akan terprogram untuk selalu mengingat hal-hal atau pengalaman-pengalaman negatif dalam hidupnya. Individu hanya akan mengingat suatu kejadian yang dilakukannya dengan tidak baik. Pesan-pesan tersebut akan muncul di pikiran dan menimbulkan emosi yang negatif. Namun sayangnya, individu cenderung lebih sering membuat pernyataan yang negatif tentang dirinya sendiri dibandingkan pernyataan yang positif. Hal tersebut akan memberikan dampak berupa perasaan cemas, ketidakpuasan, stress, dan lelah secara fisik dan batin.

Maka dari itu diperlukan kemampuan self talk positif dalam diri individu supaya dapat mengembangkat dirinya pada hal yang positif. Berikut strategi untuk meningkatkan self talk positif menurut Birra (2024) :

  • Memastikan kondisi tubuh nyaman (disarankan bersandar dengan melemaskan anggota tubuh)
  • Mengatur napas (relaksasi)
  • Menutup mata
  • Menggunakan video naturalistik
  • Menggunakan kata ganti kedua ketika berdialog dengan diri sendiri
  • Mengucapkan afirmasi positif pada diri sendiri
  • Melakukan latihan self talk atau mengucapkan afirmasi positif secara berulang-ulang.
  • Sembari melakukan aktifitas fisik seperti meditasi
  • Mengenali emosi atau pikiran negatif, tantang pikiran negatif tersebut dengan menggantikannya dengan emosi positif
  • Meningkatkan kesadaran kerkait apa yang perlu diperbaiki dari tingkah laku yang memberikan dampak negatif.

Menurut Rahmania (2019) berikut merupakan proses atau tahapan dialog internal (self talk):

1. Sensasi

Proses pertama dialog internal adalah dengan adanya stimulus. Dengan adanya stimulus dapat menyebabkan terjadinya dialog internal. Stimulus dapat berupa stimuli internal (sikap pribadi dan konsep diri) dan stimuli eksternal (kejadian dan objek yang berada dari luar diri sendiri). Stimuli-stimuli tersebut akan ditangkap oleh organ-organ sensor dan diteruskan ke otak. Individu akan membuat persepsi, perasaan, dan makna penafsiran dengan diri sendiri tentang dirinya dan sesuai yang ada di sekitarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline