Lihat ke Halaman Asli

Nisrina Kamilah

Mahasiswa Akuntansi Sekolah Vokasi IPB

Keganasan Varian Baru Covid-19 Virus Delta B.1.167

Diperbarui: 17 Juli 2021   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi varian virus corona Delta.(Shutterstock/angellodeco) 

Pandemic COVID-19 menjadi hal yang menakutkan bagi dunia. Penyebaran virus ini kini semakin meluas dan memakan banyak korban. Semakin banyak pula varian dari jenis virus corona ini. Kini di Indonesia muncul varian baru COVID-19 yang disebut Varian Delta dan pertama kali teridentifikasi di India. Varian baru dari virus corona Delta sangat mudah menular dan berbahaya. Delta juga dikenal dengan nama ilmiah B.1.617, varian ini pertama kali ditemukan di Maharashtra, India, pada bulan Oktober. World Health Organization (WHO) masuk dalam kategori variant of concern atau "varian perhatian". Artinya virus varian ini memiliki pengaruh pada tingkat penularan. Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan varian Delta 40 persen lebih mudah menular daripada varian alfa, juga dikenal sebagai B.1.1.7, yang pertama kali terdeteksi di Inggris dan para ilmuwan masih mempelajari masalah ini.

Gejala klinis dari COVID-19 meliputi demam, anosmia atau kehilangan kemampuan penciuman, sakit tenggorokan, batuk, pilek serta lebih lanjut dapat mengalami sesak. Gejala tersebut mengakibatkan tubuh menjadi letih, lesu dan menderita kelemahan. Demam yang diderita biasanya lebih dari 38oC. Selain itu varian virus Delta ini memiliki gejala yang khas seperti nyeri pada bagian perut, hilangnya selera makan, mual, nyeri sendi dan gangguan pendengaran. Gejala awal varian virus Delta mirip dengan flu yang parah. Perlu dilakukan pemeriksaan di pelayanan Kesehatan untuk mendeteksi varian virus Delta ini.

Keganasan varian virus Delta sangat rentan menyerang anak-anak dan usia muda. Dilansir dari ABC Australia, para ahli mengatakan varian Delta sepertinya lebih mudah menular di semua kelompok umur, termasuk anak-anak. Hal ini didasari dari laporan banyaknya negara tentang kasus corona pada anak-anak. Dan juga, ditemukannya lebih dari 30 kasus COVID-19 terjadi di New South Wales. Beberapa di antara pasiennya adalah anak-anak. Dilihat dari pernyataan tersebut varian virus Delta sangat membahayakan. Dikarenakan daya tahan tubuh dan proses pemulihan pada anak membutuhkan perawatan khusus. Ditambah lagi proses vaksinasi pada anak-anak masih dalam tahap uji coba. Secara otomatis pertahanan tubuh usia tersebut lemah dan memudahkan tertular virus Delta.

Penanggulangan penyebaran varian virus Delta dengan menerapkan protokol kesehatan sama seperti sebelumnya, yaitu 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Sangat penting, untuk tidak  membawa anak-anak keluar rumah, apalagi di keramaian. Apabila sedang dalam kondisi lemah dan menderita batuk serta pilek dianjurkan untuk tetap menggunakan masker demi mencegah berpindahnya droplet sekaligus menekan angka penyebaran. Droplet penyebaran dapat berupa air liur orang yang terinfeksi COVID-19. Masker tersebut pun berfungsi untuk mencegah penularan melalui Airbone atau melalui udara. Perhatikan juga ketika berada di luar ruangan jangan asal menyentuh benda di sekitar karena dikhawatirkan terdapat droplet varian virus Delta. Selain itu, tingkatkan imunitas dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, rajin minum vitamin dan istirahat yang cukup 8 jam sehari. Serta pesan untuk tenaga Kesehatan agar selalu meningkatkan protokol penanganan dan melindungi diri dari pasien yang terkena varian virus Delta.

Kesimpulannya, di tengah wabah keganasan varian virus Delta seperti ini perlu adanya peningkatan kesadaran dan kesehatan masyarakat. Tindakan preventif harus lebih ditingkatkan untuk menekan angka penderita. Jalani dan patuhi aturan dari pemerintah sebagai bentuk pengendalian dari wabah ini. Selalu melaksanakan protokol Kesehatan dan ingat 5M. Tetap tenang karena semua penyakit berawal dari pikiran. Bersama-sama kita menanggulangi wabah virus corona ini. Diharapkan kedepannya pandemic COVID-19 ini segera mereda dan Indonesia bisa kembali pulih seperti semula. Mari tunjukan sinergitas antar masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi pandemic COVID-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline