Lihat ke Halaman Asli

nisrina khoerunisa

mahasiswa ilmu perpustakaan

Pengaruh Teknologi Terhadap Sikap Reaktif Masyarakat

Diperbarui: 27 Mei 2019   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Dijaman sekarang masyarakat indonesia cenderung sangat reaktif dalam mengomentari suatu permasalahan. Sikap reaktif merupakan suatu sikap yang cenderung gagal dalam memilih sebuah respon terhadap suatu permasalahan, salah satunya sikap tersebut ditunjukan dengan saling menyalahkan dan mengujat satu sama lain. Tidak terbayangkan sebelumnya dalam suatu negara masyarakatnya saling menyalahkan satu sama lain dan tidak ada rasa bersatu diantara mereka, terlebih lagi disaat pemilihan presiden yang berlangsung pada 17 April 2019 lalu, banyak ujaran kebencian yang bertebaran, informasi palsu pun semakin tersebar dimasyarakat, mulai dari di internet, media sosial hingga media-media lain, siapakah yang harus disalahkan akan hal itu ?

Jika berbalik kembali dimasa lalu, disaat masih menduduki revolusi 3.0 yaitu pada tahun 1960 hingga 2010, pemilik alat telekomunikasi dan pemakai internet di Indonesia cenderung sedikit, sehingga informasi palsu, atau pun saling menyerang dalam satu negara tidak terlalu tampak di Indonesia, jika dilihat dari pandangan tersebut, dapat kah kita menyimpulkan teknologi sebagai salah satu penyebab sikap reaktif itu muncul ?.  Jika kita lihat dari kenyataan yang terjadi di Indonesia, sikap reaktif itu muncul karena adanya perbedaan pendapat yang sangat ekstreem yang disebabkan oleh perkembangan teknologi yang sangat cepat yang menimbulkan cepatnya dalam menyebarkan suatu informasi, sehingga terjadinya ledakan informasi yang menyulitkan kita dalam memastikan informasi yang benar dan salah, terlebih lagi informasi itu bersifat memprovokatif seseorang, tidak hanya itu sikap reaktif itu juga muncul karena kurangnya mengontrol diri sendiri dalam menyikapi informasi tersebut, dari melihat kenyataan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa selain teknologi yang menyebabkan meningkatnya sikap reaktif dimasyarakat, sikap kita juga mempengaruhi hal tersebut.

Sikap yang sangat reaktif di masyarakat perlu diwaspadai dalam  suatu negara, karena jika masyarakat dalam suatu negara memiliki sifat yang sangat reaktif dalam menyikapi suatu permasalahan negara, maka akan menyebabkan perpecahan internal di dalam suatu negara, sebagai contoh, berawal dari perpecahan keluarga karena perbedaan pendapat mengenai pilihan politiknya hingga konflik yang timbul dalam suatu lembaga pemerintahan. Maka untuk menghindari perpecahan internal yang disebabkan oleh sikap reaktif perlunya menerapkan beberapa sifat dan sikap dalam menyikapi suatu permasalahan diantaranya sebagai berikut :

1. Toleransi

Yaitu bersikap menerima perbedaan pendapat atas berita yang hadir, walaupun itu fakta atau palsu, jika berita tersebut berbeda dengan prinsip atau pandangan yang kita miliki, tumbuhkan sikap toleran terhadap perbedaan tersebut, sehingga dapat menimbulkan kesan damai antara perbedaan.

2. Penempatan sikap dan prilaku yang tepat

Yaitu sikap mengerti dan memahami bagaimana cara menempatkan sikap dan prilaku kita dengan baik, sebagai contoh, jika kita dihadapkan oleh suatu keadaan yang menunjuk kita untuk memberi komentar pada suatu permasalahan, maka kita dapat memberi pendapat kita dan mengomentari hal tersebut, namun jika dalam suasana yang tidak memungkinkan maka sikap diam adalah sikap yang terbaik sebagai contoh, pada jaman sekarang banyak sekali grup media sosial keluarga yang membicarakan hal melenceng dari konteks kekeluargaan melainkan pembicaraan mengenai komentarnya terhadap suatu permasalahan negara sehingga menimbulkan konflik dalam keluarga tersebut, maka dari itu kita harus menempatkan sikap dan prilaku kita, sesuai dengan tempatnya.

3. Berfikir Positif

dengan berfikir positif maka akan menjauhkan  prasangka dan saling menyalahkan satu sama lain.

4. Menjaga Etika dalam Berpendapat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline