Purwokerto - Di era digital yang semakin berkembang, pelanggaran hak cipta melalui pembajakan konten terus meningkat. Fenomena ini berdampak besar pada industri kreatif, termasuk penerbitan, musik, dan film. Direktur Operasional Sketsa Media menilai bahwa akses internet yang luas dan kurangnya kesadaran masyarakat menjadi faktor utama yang memicu maraknya pembajakan. ( 03/02/2025)
"Pembajakan digital kini semakin sulit dikendalikan karena teknologi terus berkembang. Banyak pihak yang mengambil keuntungan dari distribusi ilegal tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap kreator asli," terang Triya Direktur Operasional Sketsa Media
Ia juga menyoroti bagaimana dinamika pembajakan buku digital semakin merugikan penulis dan penerbit. "Kami sering menemukan versi bajakan dari buku-buku baru hanya dalam hitungan hari setelah rilis. Ini jelas menghambat perkembangan industri penerbitan," tambah Triya
Meski pemerintah telah berupaya untuk menekan angka pembajakan melalui regulasi dan tindakan hukum, tantangan terbesar sebuah penerbit buku adalah untuk dapat menyesuaikan kebijakan dengan perubahan teknologi yang begitu sangat cepat. Sketsa Media pun mendorong adanya edukasi yang lebih masif kepada masyarakat.
"Selain penegakan hukum, solusi jangka panjang adalah meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya mendukung konten legal. Jika masyarakat lebih memilih produk asli, industri kreatif akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi semua pihak," pungkas Triya Direktur Operasional Sketsa Media. (nsr)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI