Lihat ke Halaman Asli

Calma Irin

psychology student

KKM 53 UIN Malang Berkontribusi dalam Pengajaran Mengaji di Islamic Disability Center Malang

Diperbarui: 25 Januari 2023   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

teman tuli sedang dzikir bersama (dokpri)

memperingati hari tuli  (dokpri)

Siapa yang akan bertanggung jawab di akhrat kelak, ketika kami tidak bisa membaca Al-Quran? Padahal kami muslim, padahal kami ummat Nabi Muhammad dan kami ada keinginan untuk belajar Al-Qur’an.

Mas Irul -Penyandang Disabilitas Netra-

Banyaknya penyandang disabilitas yang mempunyai keterbatasan dalam merasakan nikmat dunia juga menghambat tersalurkannya semangat mereka dalam taat pada Allah. Khususnya dalam mempelajari Al-Qur’an. Namun, dengan keterbatasannya banyak dari mereka yang mempunyai semangat yang tinggi untuk mempelajari ilmu Allah lebih dalam lagi.

Salah satu Lembaga Sosial dan Dakwah dengan Berbagai Program Infaq atau biasa dikenal dengan Yayasan Infaq Nasional mempunyai ikhtiar untuk mewujudkan impian para orangtua maupun anak-anak disabilitas yaitu memiliki tempat bernama IBDDC (Islamic Blind Deaf Disability Center) yang nyaman dan aman sehingga anak-anak penyandang disabilitas bisa belajar dengan baik layaknya manusia normal pada umumnya. Awal mula Rumah Qur’an Taufiqurrahman ini ada pada tahun 2017 dengan 2 murid yang  melakukan pembelajaran via handphone. Namun,  saat ini pembelajaran dapat dilaksanakan secara offline di madinah town house setiap hari sabtu. Pengajar maupun relawan yang berkontribusi saat ini pun sudah lebih banyak dari sebelumnya.

Tepat pada tanggal 07 januari kepala rumah qur’an taufiqurrahman meminta bantuan pada kami untuk turut mendampingi anak-anak disabilitas yang jumlahnya bertambah banyak agar kami dapat belajar juga mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari saat dikampus. Banyak kegiatan yang kami lakukan di Rumah Qur’an Taufiqurrahman ini, salah satunya memperingati hari tuli Nasional dengan mengadakan lomba tebak hijaiyah dalam isyarat, kami juga belajar mengaji menggunakan Al-Qur’an brailee dan menghafal nama nabi dalam isyarat dan mempelajari kisah serta mu’jizatnya. Mahasiswa KKM yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di IDC sedikit demi sedikit belajar bahasa isyarat untuk memudahkan mereka untuk berkomunikasi dengan teman tuli. Pada minggu kedua pembelajaran, kami diberi tugas untuk menghafal huruf hijaiyah dalam isyarat dan Alhamdulillah mahasiswa uin dapat menghafal dengan cepat dan tepat juga karena bimbingan dari ustadzah IDC tersebut. Selanjutnya pada minggu ketiga, mahasiswa KKM ditempatkan pada kelas netra dan grahita karena mereka tidak memakai bahasa isyarat sehingga memudahkan kami untuk berkomunikasi bersama mereka. Kami belajar mengaji dan muraja’ah hafalan bersama. Lalu salah satu ustadzah IDC mengajak teman-teman disabilitas untuk bermain bersama dan bercerita tentang kisah nabi ibrahim. Dan Alhamdulillah Teman-teman disabilitas mengikuti setiap kegiatan belajar mengajar denga penuh semangat.

Kegiatan belajar mengajar di Rumah Qur’an Taufiqurrahman ini dilaksanakan setiap hari sabtu dari jam 08.00-10.00 di masjid madinah permata saxophone. Namun terlaksananya program ini tidak lepas dari Ridho Allah dan para donatur yang ikut mewujudkan ikhtiar tim ayoinfaq.com

oleh: Nismi Asna Arinal Haq

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline