Lihat ke Halaman Asli

The Wind Rises (2013) - Akhir Kisah Pemuda Perancang Pesawat Terbang

Diperbarui: 14 September 2022   04:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

The Wind Rises merupakan salah satu film animasi yang berasal dari Jepang. Film ini disutradarai oleh Hayao Miyazaki yang diproduksi oleh Studio Ghibli pada 20 Juli 2013. Film The Wind Rises ini dapat dikatakan sebagai adaptasi dari sebuah manga yang memiliki judul sama.

 Adaptasi manga tersebut berasal dari cerita pendek karya Tatsue Hori yaitu seorang jurnalis, penerjemah, dan penyair dari zaman Showa.
Film animasi The Wind Rises ini, mengisahkan tentang seorang pemuda yang memilki tingkat ambis tinggi mengenai pesawat pada zaman perang dunia ke II. Namun film ini tidak mengisahkan film perang secara penuh, hanya saja suasana yang ada pada film ini mengenai peperangan.


Pemain yang terlibat dalam film ini diantaranya seperti Hideako Anno yabg berperan sebagai Jiro Horikhosi sebagai pemeran utama. Kemudian seorang ahli penerbangan yang sangat diidolakan oleh Jiro yaitu Giovanni Battista Caproni yang diperankan oleh Nomura Mansai. Yang selanjutnya adalah Miori Takimoto sebagai Naoko Satomi, seorang wanita yang sangat dicintai oleh Jiro dan menjadi istri dari pemuda tersebut.

SINOPSIS


Jiro Horikhosi merupakan seorang pemuda asal Jepang tepatnya di sebuah kota kecil. Ia hidup bersama dengan keluarga yang harmonis yang sangat menyayangi Jiro. Suatu saat ketika sedang tidur, Jiro memiliki sebuah mimpi bahwa ia terbang dengan mengunakan pesawat yang dapat dikatakan seperti burung. Namun, ketika pesawat itu terbang, tak lama kemudian datang sebuah kapal yang ukurannya sangat besar menjatuhkan bom. Pesawat tersebut muncul dari balik awan. Sehingga, pesawat yang diterbangkan Jiro hancur dan terjatuh. Kemudian ia terbangun dari bunga tidur yang membuatnya merasa panik.


Di sebuah majalah tentang pesawat terbang berbahasa Inggris yang Jiro pinjam dari seorang guru di sekolahnya, ia membaca mengenai seorang yang hebat dari Italia. Ia adalah perancang pesawat yang bernama Caproni. Jiro Horikhosi kemudian bermimpi lagi dan bertemu seorang peranjang pesawatyang hebat itu. Dalam mimpi tersebut, Caproni mengatakan kepada Jiro Horikhosi bahwa dirinya tidak dapat menjadi seorang pilot, namun perancang peswat itu menganjurkan Jiro untuk menjadi insinyur pilot saja. Tak lama kemudian, Jiro terbangun dari tidurnya dan ia memutuskan untuk menjadi seorang yang membuatpesawat terbang ketika ia sudah besar.


Saat Jiro Horikhosi dewasa, ia mrmutuskan untuk pindah ke ibu kota Jepang yaitu Tokyo. Ia belajar untuk menjadi seorang insinyur dan dia juga bertemu gadis cantik yang ditemani oleh pelayan. Namun ketika di perjalanan, terjadi sebuah insiden dimana terdapat pesawat - pesawat tempur yang melemparkan bom sehingga yerjadi kebakaran di daerah Jiro berada. Oleh karena itu, kendaraan yang ditumpangi Jiro serta penumpang lain mengalami pemberhentian. Disana Jiro melihat seorang pelayan yang terluka bersama gadis cantik bernama Naoko. Kemudian Jiro membantu mereka dan mengantarkan pelayan tersebut ke tempat yang aman serta Naoko ke keluarganya.


Selanjutnya, Jiro Horikhosi melanjutkan perjalanannya menuju tempat yang dituju. Ia bekerja di sebuah pabrik yang merancang pesawat terbang. Ia melanjutkan mimpinya menjadi seorang perancang pesawat terbang yang baik dan aman, bukan digunakan sebagai pesawat tempur pada saat itu.


Ketika ia bekerja menjadi seorang perancang pesawat, ia kembali dipertemukan dengan gadis yang pernah ia tolong. Ia tidak ingat dengan gadis tersebut, namun gadis itu sangat mengingat Jiro. Ia ingin sekali bertemu dan mengucapkan terimakasih atas pertolongan Jiro pada saat terjadi jatuhnya bom.


Pada suatu saat, Naoko sedang melukis diatas bukit kemudia ia melihat Jiro dan ternyata Jiro menginap di hotel miliknya. Sampai di pertemukan kembali, Jiro akhirnya mengingat Naoko. Karena sering bertemu, Jiro merasa dirinya menyukai Naoko dan akhirnya melamar di depan ayah Naoko. Namun, hal tersebut justru menjadi kabar yang sangat mengejutkan bagi ayah Naoko. Ia segera memberi tahu Jiro

 Horikhosi bahwa putrinya Naoko mengidap suatu penyakit tuberkulosis. Ayah Naoko khawatir jika Jiro langsung membatalkan lamarannya kepada Naoko. Naoko sempat merasa takut dan tidak ingin menikah sampi dirinya sembuh,tetapi Jiro tetap akan melamar dan menikah dengan Naoko. Mereka saling mencintai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline