Pendidikan seks merupakan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan gender. Dimulai dengan jenis pertumbuhan, perkembangan alat reproduksi, dan juga tentang hormon-hormon. Sex Education harus diberikan kepada anak-anak sejak usia dini, baik melalui pendidikan formal maupun informal. Hal ini diperlukan untuk menghindari bias dalam pendidikan seks dan kesehatan reproduksi dikalangan masyarakat.
Oleh karena itu, untuk menghindari bias dan pandangan tabu mengenai Sex Education, Kelompok 20 PMM Universitas Muhammadiyah Malang membentuk suatu program kerja yaitu Sharing mengenai Sex Education kepada teman-teman Panti Asuhan Akhlakqul Kharimah Akhlaqul Karimah, Merjosari, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Sharing ini ditujukan kepada teman-teman remaja tingkat SMP dan SMA/SMK. Kelompok kami menyampaikan mengenai pentingnya pendidikan seks, tahapan perkembangan pubertas, menjelaskan mengenai Sexual Abuse, mengenalkan berbagai bentuk Sexual Harrasment diberbagai negara serta cara untuk melawan Sexual Harrasment tersebut.
Dalam hal ini, Kami mengajarkan Bahasa Mandarin Dasar dan mengenalkan organ-organ intim dengan Bahasa Mandarin serta menjelaskan mengenai Sexual Abuse dan Sexual Harrasment di Negeri Tiongkok dan juga mengajarkan Bahasa Mandarin Dasar kepada teman-teman Panti.
Pembelajaran ini sangat penting bagi anak-anak remaja agar paham mengenai Bahsa Internasional, terutama Bahasa Mandarin serta agar paham mengenai Sexual Abuse yang terjadi di Tiongkok. Kami juga meyampaikan dan memberikan gambaran mengenai adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Sexual Abuse terhadap etnis Uighur. Hal ini penting untuk disampaikan agar teman-teman Panti memiliki keterbukaan pemikiran dan pandnagan mengenai apa yang terjadi di kancah internasional serta agar teman-teman Panti dapat memahami bahwa pelanggaran HAk Asasi Manusia dan Sexual Abuse dapat juga dilakukan oleh individu, kelompok, dan para pemangku kepentingan.
Selain itu, dengan program kerja ini juga Kami menyampaikan mengenai penyimpangan Sexual Verbal yang sering terjadi di Tiongkok seperti Cat Calling dalam Bahasa Mandarin. Terkait hal tersebut Kami juga menjelaskan mengenai cara untuk melawan Street Harrasment dengan menggunakan Bahsa Mandarin. Hal tersebut menjadi penting bagi teman-teman Panti apalagi di era globalisasi ini, dimana penyebaran penggunaaan Bahasa Asing sangat cepat dan meluas. Oleh karena itu, agar menghindari kesalahan penggunaan Bahssa, khususnya Bahasa Mandarin serta untuk melawan balik adanya pelecehan oleh individu ataupun kelompok terhadap diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H