Lihat ke Halaman Asli

Harga Minyak Curah Mencekik, Konsumen Kewalahan

Diperbarui: 5 November 2021   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Harga minyak curah semakin mencekik warga dan pedagang sembako di Purbalingga. Kenaikan harga minyak curah ini sudah dirasakan warga Purbalingga, khususnya di desa Bungkanel kecamatan Karanganyar selama satu bulan terahir. 

Pada tanggal 01 november 2021, harga minyak curah telah mencapai Rp. 18.500,00. Kenaikan ini hampir dua kali lipat dari harga minyak sebelumnya yaitu Rp. 11.000,00.  

Dikutip dari Merdeka.com, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga menjelaskan, kenaikan harga minyak goreng khususnya minyak curah di pasaran merupakan imbas dari tingginya minyak sawit mentah (CPO) dan kurangnya pasokan bahan baku di pasar minyak nabati dan lemak secara global.

Kenaikan harga minyak curah yang drastis ini juga mengakibatkan penjual makanan yang berbahan dasar digoreng, harus memutar ide agar jualannya tetap mendapat untung dan tidak rugi. 

Ibu Sutinah, salah satu penjual keripik pisang yang merasa dirugikan dengan kenaikan minyak ini mengatakan, "sebenarnya bingung, karena harga minyak tidak sepadan dengan untung yang saya dapat. Jadi jalan satu-satunya saya mengurangi takaran porsi per bungkus di dagangan saya."

Bapak Musolih, yang merupakan seorang pemilik toko sembako juga mengeluh dengan harga minyak curah saat ini. "Hampir setiap hari itu harga minyak naik, setiap mau beli di pasar harganya sudah berbeda dengan harga yang kemarin. Jadi pembeli pun sekarang banyak yang lebih memilih minyak kemasan, walaupun bedanya hanya sedikit" tuturnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline