Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Pantai Karang Bolong: Estetikanya Enggak Pernah Bohong

Diperbarui: 9 Maret 2024   06:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Diabadikan Langsung oleh Penulis.

Pantai Karang Bolong merupakan pantai yang terletak di Desa Karang Suraga, Cinangka, Serang, Banten. Pantai ini memiliki keistimewaan dari pantai-pantai yang ada di sepanjang jalan menuju Pantai Karang Bolong. Keistimewaan tersebut terlihat pada ikon karang berukuran besar yang melengkung sehingga membentuk lorong besar dengan latar belakang pantai.

Pantai Karang Bolong memiliki sejarah yang berhubungan erat dengan asal-usul penyebutan nama pantai tersebut. Menurut masyarakat setempat, pada masanya orang-orang kasepuhan menamai pantai Karang Bolong menjadi Pantai Karang Suraga. Mengapa demikian? Karena di pantai ini pernah tinggal sosok Raden Mas Suryadilaga. Tokoh tersebut senang bertapa di kawasan karang bolong sehingga membuatnya sakti dan bisa dibilang berjasa bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, nama Raden Mas Suryadilaga diabadikan juga menjadi nama Desa Karang Suraga.

Terdapat petilasan di puncak karang bolong yang dipercayai menjadi tempat Raden Mas Suryadilaga bertapa dan para pengunjung menganggap sebagai tempat berkah. Oleh karena itu, ada saja pengunjung dari berbagai daerah membawa bunga dan uang untuk dilempar di pantai dengan tujuan untuk membuang sial. Kegiatan tersebut tidak dilarang karena tergantung kepercayaan masing-masing.

Pantai Karang Bolong menurut legenda masih masuk wilayah kekuasaan Nyi Roro Kidul yang dipimpin oleh seorang abdi kinasih bernama Prabu Rakata (berhubungan dengan legenda Selat Sunda dan Gunung Krakatau). Pada masa peradaban Hindu-Buddha di nusantara, Pantai Karang Bolong dijadikan tempat untuk mencari berbagai ilmu kedigdayaan (ilmu sakti) oleh kesatria.

Lalu mengapa sekarang dinamai dengan Pantai Karang Bolong? nama tersebut berhubungan dengan meletusnya Gunung Krakatau (ibu krakatau) yang pertama kali pada 20 Mei 1883. Gunung ini terletak di perairan Selat Sunda, Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Ada yang bilang, bentuk karang yang bolong disebabkan oleh dampak dari letusan tersebut dan adanya abrasi oleh air laut. Pemandangan Gunung Krakatau (sekarang disebut Gunung Anak Krakatau karena setelah ibu Gunung Krakatau meletus memunculkan gunung baru dari bawah permukaan laut dengan tempat yang sama) dapat dilihat dari Pantai Karang Bolong meskipun jauh.

Sumber Gambar: Diabadikan Langsung oleh Penulis.

Terdapat keunikan dari Pantai Karang Bolong, yaitu beberapa tangga di atas karang yang bolong membuat pengunjung dapat menaiki karang bolong dan memandang panorama pantai dari ketinggian 100 meter. Selain itu, terdapat beberapa pepohonan rindang dan gardu pandang yang bentuknya mirip dengan gazebo atau saung yang berada di bawah tangga. Biasanya dijadikan spot foto oleh pengunjung dengan latar belakang pantai, perbukitan, dan Gunung Anak Krakatau. 

Sumber Gambar: Salsa Wisata

Estetika yang paling mempesona di Pantai Karang Bolong, yaitu dapat menikmati senja dengan campuran warna orange dan merah yang mampu membius dan menenangkan pikiran pengunjung. Tiket untuk masuk Pantai Karang Bolong hanya Rp. 15.000 per-orang, di sana pengunjung dapat menikmati berbagai hiburan yang disediakan seperti motor ATV, Banana Boat, tempat penginapan, dan sebagainya. Selain itu, terdapat pedagang yang menjual buah tangan khas Pantai Karang Bolong seperti baju kaos, kerajinan tangan dari kerang, pete dan durian (tergantung musim, biasanya terjadi pada bulan Januari - Februari), serta masih banyak lagi. 

Sumber Gambar: Diabadikan Langsung oleh Penulis.

Yuk berkunjung ke Pantai Karang Bolong untuk menikmati estetikanya yang enggak pernah bohong. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, terima kasih telah singgah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline