Menteri BUMN, Erick Thohir membuka peluang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax. Kenaikan harga BBM beroktan 92 itu kemungkinan besar terjadi setelah pemerintah menetapkan BBM jenis Pertalite sebagai jenis BBM Khusus Penugasan (BKP) atau BBM Bersubsidi.
Erick Tohir mengatakan : "Kalau Pertamax naik, ya mohon maaf. Pertalite subsidi tetap. Kebijakan pemerintah memberikan subsidi kepada masyarakat salah satunya didanai melalui dividen dari BUMN. Dimana subsidi BBM itu mencapai puluhan triliun"
Fenomena ini bisa jadi dipicu oleh masih tingginya harga minyak dunia seharga di atas US$100 per barel. Selain itu Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 telah tercatat sebesar US$114,55 per barel. Kira-kira apa dampaknya?
Dampak kenaikan BBM bisa memaksa orang-orang yang khususnya berada di perantauan untuk lebih memperketat pos-pos pengeluaran sehari-hari. Mulai dari biaya kontrak rumah yang ikutan naik, biaya listrik, air, dan segala rupa keperluan yang membuat pengeluaran membengkak.
Tips Bijak Menyikapi Kenaikan Harga BBM
- Mengurangi pengeluaran konsumtif dengan melatih diri membiasakan budaya hidup hemat seperti kebiasaan jajan diluar diubah dengan memasak dirumah
- Memaksimalkan jumlah penumpang dalam satu kendaraan, bisa buat janjian pergi-pulang kerja bersama agar pengeluaran bensin ringan. Pikir-pikir lagi ya jika ingin menambah kendaraan.
- Jika berpergian jarak dekat coba pakai moda transportasi non BBM seperti sepeda atau jalan kaki.
Tips diatas bisa kalian praktikan saat harga pertamax resmi naik atau jika nanti ada perubahaan kebijakan lagi terkait harga BBM. Kita wajib be well-prepared saat hidup di zaman tidak menentu ini, bener gak?
Ada pertanyaan menarik..
Karena sudah beberapa kali kejadian...
Mungkinkah pemerintah juga akan merubah kebijakan terkait subsidi pertalite?