Lihat ke Halaman Asli

ANNISA SHALSABILLA SUKMA

Mahasiswa UIN RF sekaligus Wartawan kampus LPM Ukhuwah

Tari Pagar Pengantin: Kearifan Lokal Palembang yang Sarat Makna

Diperbarui: 25 Juni 2024   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Instagram/Ria Ricis

Penulis: Annisa Shalsabilla Sukma

Palembang, kota yang dikenal dengan keindahan sungai Musi dan kekayaan kuliner seperti pempek, juga memiliki warisan budaya yang kaya, salah satunya adalah Tari Pagar Pengantin. Tarian ini bukan sekadar hiburan, tetapi merupakan bagian penting dari adat pernikahan di Palembang. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang Tari Pagar Pengantin, mulai dari asal-usulnya, makna filosofis, kostum, hingga cara pelaksanaannya dalam upacara pernikahan.

Tari Pagar Pengantin berasal dari Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan. Tarian ini memiliki sejarah panjang yang berakar dari tradisi masyarakat Palembang dalam menyambut pernikahan. Sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, Palembang telah lama menjadi pusat kebudayaan dan seni, yang salah satunya terwujud dalam Tari Pagar Pengantin. 

Tari ini diperkirakan telah ada sejak zaman Kesultanan Palembang. Tarian ini awalnya hanya dilakukan oleh keluarga bangsawan sebagai bagian dari upacara pernikahan kerajaan. Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ini menyebar ke masyarakat umum dan menjadi bagian tak terpisahkan dari adat pernikahan Palembang. 

Tari Pagar Pengantin memiliki makna simbolis yang dalam. Tarian ini menggambarkan kebahagiaan dan harapan baik bagi pasangan pengantin yang akan memulai kehidupan baru. Gerakan-gerakan dalam tarian ini melambangkan doa dan restu dari keluarga serta masyarakat agar pengantin selalu harmonis dan sejahtera. 

Setiap gerakan dalam Tari Pagar Pengantin memiliki makna tersendiri. Misalnya, gerakan membuka tangan melambangkan keterbukaan hati, sementara gerakan menunduk sebagai tanda penghormatan kepada orang tua dan tamu undangan. Setiap gerakan dirancang untuk menyampaikan pesan kebaikan dan harapan baik bagi kedua mempelai. 

Kostum Penari

Kostum yang dikenakan dalam Tari Pagar Pengantin sangat khas dan sarat akan makna budaya. Penari biasanya mengenakan baju adat Palembang yang terdiri dari songket, kain tenun tradisional yang dihiasi dengan benang emas. Selain itu, penari juga mengenakan aksesoris seperti kembang goyang, kalung, dan gelang yang menambah keanggunan dan kemegahan penampilan mereka. 

Properti Tarian

Selain kostum, properti yang digunakan dalam Tari Pagar Pengantin juga memiliki nilai simbolis. Salah satu properti utama adalah payung yang melambangkan perlindungan dan keberkahan bagi pasangan pengantin. Selain itu, penggunaan bunga melati sebagai hiasan juga melambangkan kesucian dan keharuman cinta yang abadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline