Ingin liburan sekaligus terhindar dari kemacetan? Naik kereta adalah jawabannya seperti yang saya alami saat ke Tegal untuk bersilaturahmi selama akhir tahun.
Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) biasanya saya nikmati di rumah saja karena enggan terjebak kemacetan yang (lumayan) mirip mudik Lebaran. Namun, karena akhir tahun ada saudara ada yang menikah dan saudara lainnya baru dikaruniai momongan, maka liburan Nataru pun dijalani di Kota Tegal.
Maka, saya pun termasuk salah seorang dari 3.717.260 penumpang kereta api saat liburan Nataru tahun 2024-2025 ini.
Data dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menunjukkan jumlah penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) sebanyak 3.005.876 dan 711.384 penumpang kereta lokal sepanjang periode liburan Natal dan Tahun Baru atau Nataru (19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025) lalu.
Kereta di Indonesia kini memang telah menjadi transportasi idola umum di daratan. Saya pribadi telah merasakan banyak manfaat dengan naik KAJJ saat liburan maupun Commuter Line (CL).
Tentu saja, ada beragam cerita saat naik kereta. Tapi, kalau boleh jujur, naik kereta sekarang (sejak direformasi oleh Bapak Ignasius Jonan) memang lebih banyak senangnya daripada ribetnya hehehe..
Nah, inilah suka duka saya selama naik kereta saat liburan. Semoga artikel ini dapat menjadi sumber informasi dan referensi yang bermanfaat bagi pengguna kereta.
Tiket terjangkau (sisi positif)
Sebulan sebelum berangkat, saya memesan tiket kereta Airlangga kelas ekonomi dari Stasiun Pasar Senen Jakarta. Harganya Rp. 49.000 (saja) melalui fitur pesan tiket dari sebuah lokapasar.
Lokapasar tersebut hanya bertugas sebagai perantara antara calon penumpang dengan KAI. Harga tiket kereta tetap sesuai dengan KAI, tentu dengan biaya admin yang masih wajar dan tidak seperti waktu masih ada oknum calo tiket yang bisa menjual tiket hingga berkali-kali lipat harga aslinya, duh!