Kita pernah mengalami masa kerja yang habis di perjalanan sebelum pandemi terjadi di tahun 2020. Jam kerja sepanjang 8 jam tak ayal bertambah dengan waktu pulang-pergi.
Saat lalu lintas normal, seseorang bisa menghabiskan sekitar 1-2 jam untuk pulang-pergi ke tempat kerja. Ketika macet, waktu tempuhnya bisa mencapai 3-4 jam per hari.
Tentunya hal itu tidak efisien secara waktu, energi, dan biaya. Peralihan kerja dari kantor menjadi bekerja dari rumah (work from home) ternyata membawa manfaat khusus.
Selama pandemi, suasana kerja dari rumah otomatis membuat hubungan keluarga lebih dekat. Para orang tua dapat bekerja sekaligus memantau pendidikan ananda mereka.
Pandemi yang telah berlangsung selama setahun ini juga memunculkan era New Normal. Kini sejumlah perusahaan tak lagi mewajibkan karyawannya bekerja dari kantor.
Contohnya, media sosial yaitu Twitter yang mengizinkan stafnya jika ingin terus berkerja dari rumah saat pandemi berakhir nanti. Begitu pula dengan kebijakan Facebook.
Perusahaan otomotif pun telah beradaptasi kerja di era New Normal. Produsen mobil Peugeot memberikan pilihan kerja dari rumah bagi pekerja mereka di bagian non-produksi.
Penyesuaian kerja selama dan setelah pandemi nanti jelas tidak bisa dilihat dari satu sisi. Ada tiga hal yang harus dipertimbangkan yaitu karyawan, perusahaan, dan lingkungan.
1. Kesehatan dan Karakter Karyawan
Faktor kesehatan adalah prioritas utama untuk bekerja di era New Normal. Karyawan dengan riwayat penyakit kronis idealnya bisa lebih banyak dan sering bekerja dari rumah.