Lihat ke Halaman Asli

Khairunisa Maslichul

TERVERIFIKASI

Profesional

Ramadan Ini Mengajarkan Ketidakpastian adalah Suatu Kepastian

Diperbarui: 5 Mei 2020   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen tersulit Ramadan ini adalah menerima perubahan rencana di tengah ketidakpastian selama pandemi (Ilustrasi: www.buzzfeed.com)


Saat membeli kalender di awal tahun, tanggal 1 Ramadan dan 1 Syawal sudah tercetak.  Tanggal cuti bersama pun telah tertera di kalender tersebut.

Tak heran, banyak orang mempersiapkan jauh-jauh hari rencana mudik. Mulai dari memesan tiket kendaraan, oleh-oleh untuk keluarga besar di kampung halaman, hingga baju baru yang akan dipakai.

Untuk agenda Ramadan, sebulan sebelumnya para inisiator bukber pun mulai bekerja. Teman sekolah, kuliah, menjemput nafkah, tetangga, dan seterusnya mulai dihubungi satu per satu.

Saat banyak yang mengiyakan untuk bukber Ramadan, jadilah satu tanggal dipilih. Selanjutnya, teknis dan donasi bukber pun diatur dengan cermat.

Ya, selama ini manusia (modern) memang terbiasa dengan kepastian.  Terlebih sejak adanya kemajuan teknologi informasi atau internet, kepastian seolah-olah menjadi suatu kebiasaan dalam keseharian.

Saya pun merasakan sejak adanya pandemi ini, semua kepastian itu sejatinya bukan kebiasaan. Banyak rencana yang sudah disusun, termasuk saat Ramadan ini, harus (rela) tidak dilaksanakan.

Bagi saya, momen tersulit di Ramadan 2020 ini adalah mengikhlaskan banyak impian yang tidak atau belum bisa terlaksana. Logika saya, dana dan waktu sudah ada, tinggal pelaksanaannya.

Manusia boleh berencana namun (hanya) ALLAH swt yang berkuasa. Satu per satu rencana saya mulai dari Maret hingga Juni 2020 nanti, termasuk selama Ramadan 2020, harus disusun ulang di tengah ketidakpastian yang terjadi saat ini.

Rencana mudik jelas menjadi rencana yang paling pertama dibatalkan. Padahal, Ramadan ini rencananya keluarga besar di Jabodetabek akan mudik bersama.

Selama ini, setiap keluarga mudik terpisah dan baru bertemu di kampung halaman di Jawa. Akhir tahun 2019 lalu, saat kumpul keluarga, para keluarga di Jabodetabek sepakat untuk pulang kampung bersama-sama dalam satu rombongan.

Titik keberangkatan mudik pun sudah ditentukan dari rumah keluarga paling senior. Cuti kerja juga dipilih pada tanggal yang sama agar tak ada yang tertinggal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline