Lihat ke Halaman Asli

Khairunisa Maslichul

TERVERIFIKASI

Profesional

Rumah Pangan Kita, Wajah Ramah Bulog yang Berbenah

Diperbarui: 17 Mei 2018   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah produk berkualitas prima dengan harga terjangkau dari Bulog (Dokpri)

Selama ini, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) identik dengan tata kelola beras.  Masyarakat Indonesia lebih mengenal Bulog sebagai lembaga resmi negara penyalur beras, terutama saat Operasi Pasar dan jatah beras rutin bulanan untuk pegawai negeri.

          Anggapan itu tak sepenuhnya salah, namun juga tak sepenuhnya benar.  Tahun ini, Bulog tepat berusia 51 tahun pada 10 Mei 2018.  Sepanjang sejarah Bulog, tugas utamanya memang berkaitan erat dengan distribusi dan menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok.

          Kini, Bulog mulai melakukan transformasi dengan menata diri dan fungsi.  Tak lagi hanya mengurusi kewajiban berupa pelayanan publik atau Public Service Obligation (PSO), Bulog saat ini melangkah dengan percaya diri dengan menapakkan kaki di era komersialisasi.

Rumah Pangan Kita menjadi andalan Bulog untuk ketahanan sekaligus komersialisasi pangan yang merata (Dokpri)

          Bentuk nyata komersialisasi Bulog tentunya masih berkaitan erat dengan bahan pangan pokok yaitu pengadaan "Rumah Pangan Kita (RPK)." Selain RPK, Bulog juga telah meluncurkan 6 (enam) produk pangan dengan label "KITA".    Kehadiran RPK dan produk KITA menjelang bulan Ramadan ini tentunya diharapkan untuk memberikan kepastian stok dan stabilnya harga pangan bagi rakyat.

Maka itulah, Bulog bekerja sama dengan Kompasiana mengadakan kegiatan KITANgopiwriting untuk menyebarluaskan informasi mengenai RPK beserta produk yang ditawarkannya.  Acara tersebut dihadiri oleh 25 orang Kompasianer dan sejumlah staf serta pejabat Bulog.  Dipandu host dari KompasTV, Audrey Chandra, Kopiwriting menghadirkan nara sumber dari Bulog yaitu Bapak Tri Wahyudi Saleh (Direktur Komersial Bulog), Ibu Wati (Sekretaris Perusahaan) dan Ibu Febi (Kepala Divisi Penjualan Langsung).  Selama 2 jam, Bulog memaparkan tentang RPK beserta cara pemasaran produknya.     

Lalu, bagaimanakah cara Bulog dalam melakukan bauran pemasaran (marketing mix) yang efektif?  Tantangan terbesar Bulog yaitu mengubah pola pikir (mindset) masyarakat Indonesia yang lebih akrab mengenal Bulog sebagai lembaga pemerintah yang mengurus tata niaga beras.

Bulog kini melayani dari petani di desa hingga pembeli di kota (Dokpri)

MarketingMix terdiri atas 4 (empat) komponen penting untuk membuat suatu produk barang maupun jasa dikenal luas oleh publik.  Komponen utama Marketing Mix yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Lokasi), dan Promotion (Promosi).  Keempatnya sering disingkat dengan sebutan '4Ps (Four Ps)'.  Nah, berikut inilah strategi jitu Bulog dalam menyebarluaskan info bermanfaat tentang RPK dan produknya.  Selamat membaca.

Produk Pangan yang Murah dan Sehat untuk Semua Masyarakat

          Pak Tri menuturkan, RPK memiliki motto (tagline) yaitu "Murah dan Sehat".  Maka itulah, Bulog telah 6 (enam) bahan pangan pokok yang rutin dikonsumsi rakyat yaitu beras, bakso daging, daging kerbau, gula pasir, minyak, dan tepung terigu.

          Beras dan daging kerbau beku menjadi produk pangan KITA yang pertama kali diluncurkan Bulog.  Lalu, trio gula, minyak, dan tepung terigu menyusul setelah beras serta daging kerbau.

Pemasaran produk KITA Bulog tersedia secara online maupun offline atau di supermarket (Dokpri)

          Di bulan Mei ini, Bulog juga menambah deretan produk pangan berkualitas untuk dibeli masyarakat yaitu Bakso Kita.  Bulog menggandeng perusahaan pangan yang jaminan mutunya sudah teruji yaitu KemChick/KemFarm dalam proses produksi bakso dan PTPN untuk gula serta beras dengan JAPNAS dan APERINDO.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline