Lihat ke Halaman Asli

Khairunisa Maslichul

TERVERIFIKASI

Profesional

Meskipun Sedikit, Konten Berlabel Hijau Sangat Inspiratif

Diperbarui: 19 Januari 2018   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel berlabel hijau sehijau hamparan sawah ini dapat menyegarkan sekaligus mencerahkan pikiran serta kesadaran pembacanya untuk melestarikan lingkungan (Dokpri)

Lingkungan hijau tentu didambakan setiap orang.  Tak heran, pelancong berbondong-bondong mendatangi lokasi wisata alam.  Kesegaran dan kesejukan alam yang ditawarkan memang dapat menyegarkan badan dan pikiran yang (terpaksa) terbiasa dengan hutan beton.

Pasti karena itu pula, Kompasiana memiliki kategori 'Hijau' dari 20 kategori tulisan yang ada.  Memang artikel hijau ini tak setiap hari masuk pilihan editor seperti halnya kategori yang lebih 'menarik' seperti politik dan ekonomi maupun kategori 'seringan' hiburan dan gaya hidup.

 Penyebabnya jelas bukan karena isi artikel hijau di Kompasiana kurang apalagi tidak bermutu.  Namun, saat saya perhatikan -- sebagai Kompasianer aktif dari 2014 -- konten bertema hijau di Kompasiana itu memang minim secara kuantitas dibandingkan kategori konten lainnya.

Lingkungan hidup yang terjaga kelestariannya merupakan warisan yang sangat diharapkan oleh generasi masa depan (Dokpri)

  Eit, tapi jangan salah! Konten hijau di Kompasiana memang tak (selalu) ada setiap harinya, namun kualitasnya luar biasa.  Pengalaman saya selama 4 tahun membaca Kompasiana (hampir) setiap hari mendapati bahwa saat ada, konten hijau berisi informasi aktual yang mencerahkan.

Setelah mencermati satu demi satu, saya mendapati ada 6 (enam) konten hijau terbaik versi saya di Kompasiana selama tahun 2017 yang baru saja berlalu.  Keenam artikel berlabel hijau tersebut ditulis berdasarkan pengalaman Kompasianer di dalam maupun luar negeri.

Keenam konten tersebut memiliki satu benang merah yaitu hijaunya lingkungan itu adalah hak sekaligus kewajiban bagi setiap orang.  Bukankah manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan?  Selamat membaca keenam artikel hijau berikut ini ya.   

1.Bagaimana Ljubljana Menjadi Ibukota Hijau Eropa 2016?

10 tahun terakhir ini, para kepala daerah di Indonesia saling berlomba-lomba menghijaukan daerahnya.  Mulai dari taman hingga RTH (Ruang Hijau Terbuka) dibangun di setiap sudut kota.  Tema taman dan RTH boleh berbeda, namun tujuannya sama yaitu green city.

Ljubljana, ibukota Slovenia, memiliki danau hijau yang bersih dan memukau sehingga menjadi lokasi utama wisata kota (www.visitljubljana.com)

 Maka konten Kompasianer ACJP Cahayahati, yang berisi tentang pengalaman (sukses) negara Slovenia dalam mewujudkan ibukota hijau pun menjadi headline.  Ljubljana, ibukota Slovenia berhasil meraih juara sebagai Ibukota Hijau Eropa 2016 (European Green Capital Award).

Hebatnya, Slovenia baru 26 tahun merdeka dari Yugoslavia (Desember 1991).  Namun, negara asal Melania Trump tersebut mampu membuat warga Ljubljana untuk terlibat aktif dalam program zero waste management.  Patut dicoba di Jakarta yang sudah merdeka dari tahun 1945!

Artikel lengkapnya           

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline