Lihat ke Halaman Asli

Khairunisa Maslichul

TERVERIFIKASI

Profesional

3 Pertimbangan sebelum Izinkan Anak Menginap di Rumah Orang Lain

Diperbarui: 24 Februari 2016   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Saat anak ingin menginap di luar rumah, orang tua harus selalu waspada dan berjaga-jaga"][/caption]Kasus pelecehan seksual yang dilakukan pedangdut SJ menyisakan satu realita menarik. Korban, DS (17), adalah penonton bayaran pada program TV yang dipandu SJ. Berawal dari jumpa di acara, berlanjut dengan menginap di rumah sang idola. Pencabulan pun terjadi ketika DS menginap di rumah SJ. 

Hingga saat ini, saya belum membaca berita alasan orang tua DS mengizinkan putranya menginap di rumah SJ yang bukan teman apalagi handai-taulan. Berita yang pernah saya baca, orang tua DS langsung melapor ke pihak kepolisian setelah putranya dilecehkan SJ. Langkah yang patut diapresiasi mengingat kasus SJ ini melibatkan korbannya, DS, yang masih berusia anak atau di bawah 18 tahun.

Di keluarga, saya menjadi satu-satunya anak perempuan dengan 3 saudara laki-laki. Orang tua kami sangat selektif mengenai urusan menginap di rumah orang lain, bahkan saudara sekalipun. Selain saat liburan sekolah atau terpaksa harus menginap karena sudah kemalaman atau tugas sekolah, izin menginap di luar rumah pasti tidak akan diberikan.

Pertanyaan pertama orang tua saya saat kami meminta izin mereka untuk menginap, “Ada orang tuanya di sana?” Kalau jawabannya tidak ada, izin tidak akan turun. Kalau ya, selanjutnya ditanya kenapa kami harus sampai menginap, lalu alamat pasti dan nomor telepon yang bisa dihubungi oleh orang tua selama kami menginap.

Ribet ya sepertinya? Itu pula yang saya dan ketiga saudara sempat pikir selama ini. Maklumlah masih anak-anak waktu itu. Jujur kami sempat iri dengan teman lain yang (terlihat) begitu mudahnya menginap di luar rumah, termasuk untuk camping di alam terbuka. Sementara kami tidak bisa seperti itu.

Namun, layaknya pepatah “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”, didikan orang tua kami tersebut barulah terasa manfaatnya setelah kami kuliah dan menjadi anak kost. Terbiasa untuk tidak menginap di luar rumah tanpa alasan yang jelas membuat saya berhati-hati. Kalau tidak mendesak sekali atau bukan saat traveling karena urusan pekerjaan, saya lebih memilih untuk tidak menginap alias langsung pulang.

[caption caption="Pastikan orang tua mengetahui keberadaan pasti anak selama sang buah hati menginap di luar rumah"]

[/caption]Berikut ini 3 hal yang dapat dilakukan orang tua sebelum memberikan izin kepada para buah hati yang ingin menginap di luar rumah. Silakan dicermati dengan teliti.

1. Alasan Menginap yang Jelas dan Bermanfaat

Ini hal pertama dan terutama yang harus ditanyakan orang tua sebelum anaknya menginap. Kalau hanya sekedar bermain, kan tidak harus sampai menginap. Alasan silaturahmi antar sanak-famili masih bisa dimaklumi. Itu pun dengan catatan saat sedang libur agar tidak mengganggu kegiatan sekolah.

2. Ada Orang Tua atau Wali yang Dapat Dihubungi

Pastikan orang tua memiliki alamat pasti serta nomor telepon pemilik rumah yang akan diinapi sang buah hati. Lebih baik lagi jikalau anak bisa diantar langsung orang tuanya ke rumah atau tempatnya menginap. Dengan begitu, orang tua mengetahui keberadaan pasti sang anak selama menginap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline