Lihat ke Halaman Asli

Khairunisa Maslichul

TERVERIFIKASI

Profesional

Suka Makan Buah Itu Karena Terbiasa

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pisang, pepaya, dan jeruk termasuk buah tropis yang bisa dikonsumsi

sepanjang tahun, termasuk saat Ramadhan (Dokpri)

“Pepaya mangga pisang jambu
Dibeli dari Pasar Minggu”

Mumpung ini hari Minggu, yuk belanja buah-buahan untuk buka shaum nanti. Eh, masih lama yaaa bukanya? Masih sekitar 7 jam lagi ke jam enam sore nanti hehehehe…..

Kalau ditanya, siapa yang buka shaumnya dengan buah, kemungkinan besar jawabannya akan seperti ini:
“Es buah termasuk makan buah juga kan?”
“Kolak pisang itu dihitung konsumsi buah enggak?”

 

Hasil survei (iseng-iseng tanpa hadiah hehehe) saya selama ini mendapati fakta yang lumayan menyedihkan: Buah-buahan segar itu bukan prioritas utama dalam menu makanan, termasuk di bulan Ramadhan. Makanya buah-buahan sering disebut sebagai hidangan penutup atau pencuci mulut. Tersedia syukur, absen pun tak apalah.

Memang sih, pisang, waluh/labu, dan timun suri termasuk primadona menu takjil saat adzan Maghrib berkumandang. Tapi, ingat lho…. Biasanya ketiganya sudah dalam bentuk olahan, sebut saja kolak pisang, es buah, dan pisang goreng. Orang Indonesia memang jawaranya kalau soal makan makanan gorengan, setuju? #KetagihanGorengan

Padahal, Indonesia itu terkenal sebagai zamrud khatulistiwa yang kaya sekali dengan ketersediaan buah tropisnya. Satu waktu, saya datang ke pameran dagang dari negara-negara ASEAN menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) 2015 di Bogor pada Agustus 2014. Saya terkesima dengan stand pameran dari negara Filipina. Negara berbahasa Tagalog tersebut menampilkan berbagai produk olahan dari buah-buahan, termasuk keripik (chips) dari papaya dan pisang yang banyak terdapat di Mindanao Selatan. Rasanya enak dengan kemasan (packaging) yang juga oke punya.

Sang penanggung jawab (person in charge) yang juga staf dari Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Filipina (DOST: Department of Science and Technology) – mirip Kemenristek di Indonesia – berujar kepada saya: “Kami sebenarnya ingin membawa buah-buahan segar dari Filipina. Tapi, kami menghormati Indonesia sebagai tuan rumah yang kaya akan variasi produk buah tropisnya. Jadi, kami bawa saja produk buah olahan.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline