Lihat ke Halaman Asli

Reliabilitas Tes: Sebuah Perjalanan menuju Pengukuran Evaluasi yang Berkualitas

Diperbarui: 20 Juni 2024   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), reliabilitas mengacu pada sifat sesuatu yang dapat diandalkan. Konsep reliabilitas berasal dari kata "reliability" yang terdiri dari "rely" dan "ability", yang mengindikasikan sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Dengan demikian, reliabilitas mencerminkan konsistensi dari serangkaian pengukuran atau alat ukur. Suatu hasil pengukuran dianggap dapat dipercaya jika hasil pengukuran yang relatif sama diperoleh dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, asalkan aspek yang diukur dalam diri subyek tidak mengalami perubahan.

Adapun beberapa macam Reliabilitas Tes:

  • Reliabilitas tes-retes:

Reliabilitas tes-retes yaitu mengukur sejauh mana suatu tes konsisten dan dapat diandalkan dalam mengukur suatu variabel yang sama setiap kali tes dilakukan pada subjek yang sama. Dalam hal ini reliabilitas tes-retes menjunjukan seberapa kosisten skor yang di peroleh dari subjek yang sama ketika diuji dengan tes yang sama pada waktu yang berbeda. Singkatnya, reliabilitas tes-retes yaitu mengukur konsistensi skor yang diperoleh dari tes yang sama pada kesempatan berbeda.

  • Reliabilitas bentuk ekuivalensi

Reliabilitas bentuk ekivalensi mengacu pada sejauh mana dua atau lebih tes dengan kualitas dan tingkat kesulitan yang sama, tetapi disajikan dalam bentuk yang berbeda, dapat diandalkan dan konsisten dalam mengukur variabel yang sama. Proses praktisnya mirip dengan tes, tetapi berfokus pada perbedaan dalam pertanyaan yang diujikan. Tantangan utama dalam keandalan bentuk kesetaraan adalah kesulitan dalam menciptakan masalah dengan karakteristik yang persis sama, yang dapat mengakibatkan kesalahan pengukuran. Untuk menilai reliabilitas uji bentuk setara, dua tes diberikan kepada kelompok siswa yang sama sekaligus untuk menghindari perbedaan kondisi dan situasi yang dapat mempengaruhi hasil reliabilitas.

  • Reliabilitas dengan Metode belah dua (split half method)

Metode split-half adalah cara untuk menemukan reliabilitas dengan membagi satu tes menjadi dua bagian tes yang kemudian dihitung untuk korelasi. Dengan membagi tes menjadi dua bagian, seperti bagian ganjil dan genap atau bagian awal dan akhir, metode ini dapat digunakan untuk menentukan sejauh mana tes konsisten dan reliabel. Singkatnya,  metode split-half digunakan untuk mengukur reliabilitas tes dengan membagi tes menjadi dua bagian dan menghitung korelasi antara dua bagian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas:

  • Jumlah butir tes ( panjang tes)

Tes dengan jumlah butir yang lebih banyak cenderung memiliki reliabilitas yang lebih tinggi karena teknik belah-tengah mempengaruhi derajat reliabilitasnya. Soal yang homogen cenderung meningkatkan reliabilitas. 

  • Variabilitas Kelompok

Variabilitas dalam kelompok siswa yang diuji dapat memengaruhi reliabilitas tes karena perbedaan kemampuan siswa. Strategi penyesuaian tes penting untuk menghadapi variabilitas kelompok.

  • Objektivitas Penskoran

Penilaian yang objektif dan konsisten meningkatkan reliabilitas tes. Objektivitas penskoran dicapai melalui penggunaan rubrik penilaian yang jelas dan kriteria penskoran yang terdefinisi.

  • Metode Estimasi Reliabilitas 

 Pemilihan metode yang tepat untuk mengestimasi reliabilitas tes berdampak signifikan terhadap hasil reliabilitas. Metode harus disesuaikan dengan tujuan pengukuran dan karakteristik populasi yang diuji.

  • Level Kelompok dan Tingkat Kesulitan Tes

Tes yang dirancang untuk level kelompok dan tingkat kesulitan yang tepat cenderung lebih reliabel karena disesuaikan dengan karakteristik kelompok yang diuji.

  • Homogenitas Tes

Tes dengan homogenitas yang tinggi cenderung memiliki reliabilitas yang lebih tinggi karena kesesuaian dengan materi yang diajarkan dan tingkat kesulitan yang tepat.

  • Reliabilitas Penilaian

Reliabilitas penilai penting untuk menjaga reliabilitas tes. Penilaian yang konsisten memastikan hasil tes dapat diandalkan.

  • Reliabilitas Administrasi Tes

Pengawasan dan pengaturan waktu tes juga mempengaruhi reliabilitas tes.

  • Kondisi Fisik Siswa

Kondisi fisik siswa yang baik dapat mempengaruhi reliabilitas tes karena siswa yang sehat lebih mungkin menunjukan kemampuan yang seimbang.

  • Pengorganisasian Tes

Pengorganisasian tes yang baik dengan struktur dan petunjuk yang jelas dapat meningkatkan reliabilitas tes.

  • Kesulitan Siswa

Kesulitan siswa dalam memahami materi dapat mempengaruhi reliabilitas tes.

  • Suasana dan Alokasi Waktu Tes

Suasana dan waktu tes yang tepat mempengaruhi reliabilitas tes karena dapat memengaruhi konsentrasi siswa. Menjaga faktor-faktor ini dapat meningkatkan kualitas tes dan reliabilitasnya.

Reliabilitas tes adalah tingkat konsistensi hasil tes dari waktu ke waktu atau dari tes yang ekuivalen. Faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas tes antara lain panjang tes, variabilitas kelompok, objektivitas penskoran, metode estimasi reliabilitas, level kelompok dan tingkat kesulitan tes, homogenitas tes, reliabilitas penilai, reliabilitas administrasi tes, kondisi fisik siswa, pengorganisasian tes, kesulitan siswa, efek belajar sebelum tes, suasana dan alokasi waktu tes. Reliabilitas tes penting untuk memastikan bahwa hasil tes konsisten dan dapat diandalkan, sehingga dapat digunakan untuk membuat keputusan yang tepat tentang siswa, program pembelajaran, dan kebijakan pendidikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline