Lihat ke Halaman Asli

Annisa Kurnia Pratiwi

Mahasiswi Teknik Kimia UPN "Veteran" Jawa Timur | Asisten Tenaga Kefarmasian

Hustle Culture

Diperbarui: 12 Mei 2022   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hustle Culture, kondisi di mana seseorang memiliki motivasi untuk bekerja melebihi batas waktu demi meraih kesuksesan. Terdapat kesalahpahaman antara produktif dan hustle culture. Hari-hari produktif adalah saat dimana kamu menyelesaikan pekerjaan kamu namun tetap mempunyai waktu istirahat yang cukup. Berbeda halnya dengan hustle culture yang membuat kamu terus bekerja tanpa memikirkan waktu.

Dampaknya apa yang terjadi dengan diri kita ?
Okay baca sekarang
Pekerjaan yang kamu lakukan tidak optimal. Sebuah studi dalam jurnal Occupational Medicine mengatakan bahwa orang yang mengalami gila kerja, cenderung mengalami gangguan kecemasan, depresi, serta gangguan tidur. Maka dari itu perlu ada namanya pembatasan antara produktif dan hustle culture.

Selanjutnya terakhir, kita harus mengetahui apa saja hal-hal yang memang harus di perhatikan:
- Bekerjalah untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja
- Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain
- Hargai dan gunakan waktu luang untuk bersantai
- Sukses bukan hanya sekedar bekerja
- Kesehatan sendiri lebih penting

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline