Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Tantangan dan Harapan untuk Ruang Publik di Perkotaan

Diperbarui: 30 September 2015   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

“Dahulu saat aku masih kecil masih banyak tanah yang belum ditempatin. Bermain layang-layang bersama teman-teman. Aku dapat menerbangkannya begitu tinggi dan saat layang-layangku putus banyak orang yang mengejarnya”

“Dahulu bermain bola di lapangan adalah sebuah kewajiban yang harus kami lakukan disetiap hari sabtu. Dengan lapangan yang luas kami harus berlari jauh menggiring bola ke tempat lawan untuk mencetak gol”

“Dahulu aku bermain masak-masakan dengan berbagai tanaman yang ada di taman. Aku dapat membuka sebuah restoran dengan berbagai aneka bahan. Dari tanah samapi dengan daun. Dan teman-temanku akan mengantri untuk menunggu pesanan yang mereka pesan.”

Dahulu kebahagiaan kami begitu luas. Kami dapat bermain sepuasnya dengan adanya taman atau yang kalian sebut ruang publik untuk sekarang. Kebahagiaan masa kecil yang kami punya dahulu kini tidak dimiliki kembali oleh mereka anak-anak kecil yang hidup di kota. Kebahagiaan itu lenyap seiring dengannya perkembangan bangsa Indonesia.

Mungkin dulu dapat dengan mudah kita temukan banyaknya lapangan kosong dan taman untuk arena permainan anak kecil. Setiap siang sampai sore akan ada banyak anak-anak yang bermain. Dari bermain masak-masakan sampai sekedar bermain ayunan. Tak hanya anak-anak, terkadang kita juga dapat menjumpai orang tua yang menunggui anaknya bermain. Mereka semua berkumpul di tempat itu, menikmati waktu luang yang mereka miliki.

Kini, sudah jarang kita jumpai sebuah arena bermain yang seperti itu. Lahan kosong semakin berkurang dan taman-taman yang mulai terbengkalai. Sudah tidak ada lagi suasana ceria dan membahagiakan yang dapat kita temui setiap sore. Semua yang kita miliki dahulu kini hanya tinggal kenangan dan tidak ada lagi kesempatan bagi generasi baru untuk menikmatinya sama seperti kita.

Namun, pemerintah mulai sadar akan sebuah kebutuhan yang jarang atau bahkan tidak pernah dimiliki di beberapa kota besar yaitu ruang publik. Ruang publik atau yang biasa kita sebut taman kota. Taman kota menjadi salah satu sarana yang harus diperhatikan kota-kota besar. Karena lahan yang semakin berkurang di area kota-kota besar seperti daerah Jabodetabek, hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi pemerintah daerah. Pemerintah Pusat – pun juga sudah mulai mendukung pemerintah daerah dalam membuat ruang publik untuk masyarakat.

Tantangan

Beberapa tantangan yang dihadapi dalam proses pembuatannya memang terbilang banyak dan sulit untuk diatasi, yaitu :  

  • Tanah / Lahan yang bisa digunakan

Terkadang tanah / lahan yang digunakan dapat juga mudah ditentukan. Tetapi permasalahannya terdapat bangunan yang berdiri diatas lahan tersebut. Hal tersebut disebabkan karena jumlah penduduk yang dimiliki kota-kota besar banyak, sehingga kekurangan lahan untuk membangun rumah untuk mereka tempati. Dengan adanya bangunan di lahan yang dimiliki oleh pemerintah daerah pusat atau daerah maka perlu diadakan penggusuran dan pengusiran masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Hal itu membuat pekerjaan yang harus dilakukan semakin banyak  untuk membagun ruang public.

  • Kesulitan Pembangunan, mengganggu masyarkat lain
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline